TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Meski terbilang baru, Ikatan Motor Indonesia (IMI) Papua Barat Daya (PBD) terus menunjukkan eksistensinya.
Salah satunya, dengan menggelar konvoi motor terbanyak membawa Bendera Merah Putih.
Diperkirakan 5000 peserta bakal meramaikan event yang akan menjadi yang pertama di Indonesia.
Event ini, bahkan berpotensi menembus dimensi MURI dalam catatan rekor terbanyak.
Ketua Umum IMI PBD Ernes Yauwalata mengakui awalnya rencana acara konvoi motor tersebut merupakan niatan dalam internal organisasi.
“Jadi didalam proses kami berkomunikasi, ada niatan dalam internal kami bagaimana kalau di 17 Agustus ini buat even. Cuma sempat dipikirkan kira-kira even apa yang menarik? Karena kebetulan IMI ini induk organisasi otomotif yang mana didalamnya selain mobil ada motor, akhirnya kami pikir bagaimana kalau konvoi yang artinya kami kaitkan dengan otomotif. Dalam konvoi sekaligus kita kampanyekan safety ride tentang keselamatan berkendaraan dan sebagainya,” ungkapnya kepada awak media, Kamis (24/8/2023) malam.
Karena bertepatan dengan HUT RI ke-78, akhirnya event tersebut direalisasikan dengan target 5000 motor.
“Awalnya kami berpikir ada 780 motor. Tapi kemudian, mending 1000. Namun setelah kami paparkan di depan Dewan Pembina, ada masukan dari Bapak Kapolda Papua Barat. Katanya, tanggung 1000 sebaiknya 4000 atau 5000 sekalian coba berkoordinasi dengan Museum Rekor Dunia Indonesia, apakah ini bisa diliput,” sambung Ernes.
Atas masukan yang luar biasa dari Kapolda Papua Barat, pihaknya langsung berkoordinasi dengan museum Rekor Dunia Indonesia yang kemudian setuju untuk meliput.
Diakui Ernes, event yang sama pernah dilakukan di Waropen, Papua namun ternyata tidak sesuai harapan bahkan jauh dibawah target.
“Nah, dari situ kami membuat kesimpulan bahwa kami harus benar-benar buat persiapan secara baik. Jangan sampai terjadi kejadian kedua pada kami.
Akhirnya karena dukungan yang luar biasa dari bapak Kapolda, bapak PJ Gubernur Papua Barat Daya maka even kita ini sudah melebihi target,” tandasnya.
Ernes menambahkan proses pendaftaran peserta konvoi pun sudah ditutup meski masih ada waktu.
“Memang atribut yang kita siapkan mulai dari 5500 bendera, 5500 baju itu sudah didistribusikan semua. Kami juga berikan snack secara gratis. Nanti pada even ini sampai di titik endingnya itu selain penyerahan piagam Rekor MURI Indonesia, juga ada pencabutan door prize sekitar ratusan door prize. Nanti masyarakat bisa saksikan sendiri,” tambahnya.
Tak lupa, Ernes meminta dukungan semua pihak untuk kesuksesan konvoi nanti.
“Sekali lagi kami butuh dukungan yang luar biasa dari Pemerintah Daerah Papua Barat Daya, maupun pihak Kepolisian, TNI juga Pemerintah Kota dan Kabupaten Sorong,” pungkasnya.
Senada juga disampaikan Ketua Panitia Konvoi Merah Putih Ranley H.L Mansawan, S.E.
“Semoga atas peran teman-teman juga mohon bantuannya supaya kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan lancar serta target MURI bisa kita penuhi,” harapnya kepada awak media, Kamis (24/8/2023) malam.
Disebutkan acara konvoi ini terhitung menjadi yang kedua kalinya setelah di Waropen, Papua.
“Yang pertama sudah dilaksanakan di Waropen tapi tidak memenuhi standar MURI sehingga tidak diberi piagam untuk itu. Karena MURI harus menjaga nama besar sebagai museum rekor dunia Indonesia, menjaga kredibilitas dari kelembagaannya. Semoga 26 Agustus nanti kegiatan konvoi Merah Putih Papua Barat Daya ini bisa sukses dan mendapat piagam itu,” harapnya.
Piagam itu nantinya akan diserahkan kepada 3 lembaga yaitu yang pertama kepada IMI PBD selaku penyelenggara konvoi. Yang kedua kepada Provinsi PBD dan yang ketiga, Polda Papua Barat.
“Semoga bisa tercapai, intinya di situ. Kita juga melakukan komunikasi bahwa harus MURI itu melihat peserta konvoi yang terpanjang itu minimal harus bisa mencapai angka 5000. Makanya, kita targetkan peserta konvoi bermotor sebanyak 5000 motor,” sambungnya.
Ranley menambahkan pula bahwa kegiatan ini skala provinsi di mana Kapoldanya masih di Papua Barat.
“Jadi Pak Kapolda juga ikut, Kabindanya masih ada di Papua Barat jadi Kabinda juga ikut. Karena ini skala provinsi, kami juga melibatkan Muspida di tingkat kota/Kabupaten se-Papua Barat Daya. Dan kegiatan ini akan dilepas Pj Gubernur Papua Barat Daya,”