Berita

Khawatir Limbah Rumah Sakit, Pedagang Pasar Mbilin Kayam Enggan Direlokasi

×

Khawatir Limbah Rumah Sakit, Pedagang Pasar Mbilin Kayam Enggan Direlokasi

Sebarkan artikel ini
Salah satu perwakilan Kordinator aksi demo, Jumhari saat menyampaikan orasi di Halaman Kantor DPRD Raja Ampat, Senin (10/07/2023) Foto Ist / TN

TEROPONGNEWS.COM, RAJA AMPAT – Rencana Pemerintah Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat Daya untuk merelokasi pedang pasar Mbilin Kayam ke Pasar Snon Bukor tidak berjalan mulus, pasalnya hingga Senin (10/07/2023) masih terjadi pro dan kontra antara pedang dengan pemerintah setempat.

Hal ini di buktikan dengan aksi unjuk Rasa dari Gabungan Pedagang Pasar Mbilin Kayam, Petani dan Nelayan Kabupaten Raja Ampat di halaman Kantor DPRD setempat dalam rangka menolak Pemindahan Pasar Mbilin Kayam ke Pasar Snon Bukor.

Tidak hanya pedagang, warga Raja Ampat pun ikut menolak relokasi pasar tersebut, karena keberadaan pasar Mbilin Kayam muda untuk di kunjungi dengan kendaraan roda dua, roda empat dan para pejalan kaki.

Dalam orasinya, salah satu perwakilan Kordinator Lapangan, Jumhari/Asgar mengatakan pihaknya menolak di relokasi ke Pasar Snon Bukor karena di khawatirkan limbah rumah sakit akan mencemari daerah sekitar, karena keberadaan Rumah Sakit yang tidak jauh dari pasar snon bukor.

“Khawatir limbah Rumah Sakit mencemari air laut sekitar pasar Snon Bukor,” ujar Jumhari saat membacakan poin tuntutan di Halaman Kantor DPRD Raja Ampat, Senin (10/07/2023).

Menurutnya Lokasi pasar Snon Bukor jauh dari pemukiman warga akan berakibat kan penurunan ekonomi yang sangat buruk, keberadaan gunung di depan pasar snon bukor diprediksi rawan longsor Para pedagang meminta kepada DPRD Kabupaten Raja Ampat agar sisa 4 hari yang diberikan oleh Pemerintah setempat untuk rencana pemindahan bisa di tangguhkan.

“Kami minta DPRD Raja Ampat menjadi Jaminan dengan waktu yang diberikan Pemda Raja Ampat sisa 4 hari lagi untuk merelokasi pasar tradisional ke pasar Snon Bukor, sehingga relokasi bisa ditangguhkan,” bebernya.

Para pendemo membawahkan sedikitnya 15 buah pamflet dengan masing- masing pamflet bertuliskan :

  1. Ekonomi semakin sulit
  2. Menolak pasar pindah
  3. Pedagang pasar tetap kompak
  4. Bangunan pasar sonon bokor sudah tidak layak
  5. Banyak Limbah rumah sakit
  6. Pasar terlalu jauh dari pemukiman
  7. Bahaya limbah rumah sakit
  8. Pasar mblim kayam/pasar lama harus di data dan di benahi
  9. Kami tetap menjual di pasar lama
  10. Kami pedagang pasar pinang,pasar ikan dan Pasar sayur kami belum siap pindah ke pasar snon bukor
  11. DPRK jangan tutup mata
  12. Pemerintah belum siapkan transportasi/kendaraan
  13. Banyak masyarakat yang tidak punya kendaraan.
  14. Jalan belum layak di lalui
  15. Kami pastikan hasil dagangan kami tidak terjual / rusak