Berita

Basarnas Merauke Sosialisasikan Sistem Deteksi Dini Bagi Stakeholder

×

Basarnas Merauke Sosialisasikan Sistem Deteksi Dini Bagi Stakeholder

Sebarkan artikel ini
Kegiatan sosialisasi sistem deteksi dini bagi stakeholders yang ada di Kabupaten Merauke.Foto-Getty/TN

TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Basasrnas Merauke menyelenggarakan sosialisasi sistem deteksi dini bagi stake holders yang ada di Kabupaten Merauke, Rabu (10/5/2023).

Hal ini dilakukan agar keberadaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
(Basarnas) yang diwakili oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke ini diharapkan dapat memberikan rasa
aman bagi masyarakat di wilayah Merauke dan Papua Selatan.

Dengan adanya Basarnas, maka layanan di
bidang pencarian dan pertolongan yang sesuai dengan standar dapat diberikan dengan cepat saat terjadi bencana maupun
saat terjadi kecelakaan penerbangan atau pelayaran.

“Meskipun tugas dan tanggung jawab ini cukup berat, tapi saya yakin Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke dapat
menunaikan dengan kerjasama yang baik dan dukungan semua pihak di wilayah Merauke dan Papua Selatan pada
umumnya. Kerjasama yang dilakukan secara terpadu, terkoordinasi dan terencana, masing-masing personil mengerti tugasnya, mengerti apa yang harus dilakukan dan mengerti kapan harus mengerjakannya, sehingga terbangun kesamaan persepsi dalam penanganan pencarian dan pertolongan yang optimal,” ujar Direk sistem Komunikasi Basarnas diwakili Kepala Basar Merauke, Supryanto di Swisbel Hotel Merauke.

Kegiatn ini merupakan salah satu bentuk upaya Basarnas dalam menjalin silaturahmi dengan berbagai Potensi SAR di
wilayah Merauke baik dari Instansi Pemerintah, Swasta, dan organisasi kemasyarakatan termasuk perusahaan
penyelenggara jasa pelayaran atau penerbangan dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam pelayanan SAR.
Kegiatan ini juga untuk memberikan gambaran tentang Sistem Deteksi Dini Basarnas yang dapat mendeteksi sinyal
marabahaya dari radio beacon yang memancarkan sinyal darurat pada frequensi 406 MHz.

5513
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Radio beacon terdapat 3 jenis,
yaitu Emergency Locator Transmitter (ELT) yang digunakan dalam transportasi udara, Emergency Position Indicator Radio.
Beacon (EPIRB) yang digunakan dalam Transportasi Laut dan Personal Locator Boacon (PLB) yang digunakan untuk
perorangan. Sinyal darurat dari radio beacon ini dapat dideteksi dengan
cepat oleh Basarnas dan negara lain yang memiliki sistem Local User Terminal (LUT), dari hasil deteksi tersebut akan diketahui
koordinat dari radio beacon, sehingga Kantor Pencarian dan Pertolongan dapat secara cepat merespon dan memberikan
pertolongan.

Akan tetapi hal ini masih belum cukup, guna lebih meningkatkan lagi respon time Basarnas dan untuk mengurangi
banyaknya false alert atau penyalahgunaan radio beacon. Basarnas juga perlu data-data pendukung yang terkait dengan
radio beacon, seperti data pemilik dan kontak person yang akan
dihubungi Basarnas bila radio beacon tersebut aktif.

Pada kesempatan ini saya mengajak semua komponen yang mempunyai aktifitas dengan resiko tinggi untuk
menggunakan radio beacon seperti ELT, EPIRB atau PLB dan yang sudah mempunyai dan atau yang mengoperasikan radio beacon saya mengajak untuk meregistrasikan radio beacon yang dimiliki ke Basarnas. Registrasi tidak dipungut biaya alias gratis. “Dengan meregistrasikan radio beacon, secara tidak langsung bapak dan ibu hadirin sekalian telah berkontribusi dalam peningkatan response time Basarnas dan bisa berdampak pada meningkatnya jumlah korban yang dapat diselamatkan saat terjadi kecelakaan.”

Berdasarkan database registrasi beacon Basarnas sampai akhir April 2023, EPIRB yang terdata sebanyak 3245 data
EPIRB namun jumlah EPIRB ini tentunya masih sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah kapal yang ada di Indonesia yang
jumlahnya mencapai puluhan ribu, dari jumlah data registrasi EPIRB tersebut yang terdeteksi dan merupakan real distress
setiap tahun hanya kitar 6-10 EPIRB, selebihnya terdeteksi kategori false alert, ada yang di buang, ada yang dinyalakan
buat penerangan oleh masyarakat yang menemukan EPIRB tersebut.

Para pelaku dalam moda transportasi laut di wilayah Merauke dan Papua Selatan
pada umumnya diajak untuk melengkapi kapalnya dengan EPIRB dan untuk meregistrasikan radio beacon yang dimiliki ke Basarnas dan bagi perusahaan yang
telah meregistrasikan EPIRB.