Berita

Bagi-bagi Amplop PDIP di Masjid, Said Abdullah Ogah Digiring ke Ranah Money Politics

×

Bagi-bagi Amplop PDIP di Masjid, Said Abdullah Ogah Digiring ke Ranah Money Politics

Sebarkan artikel ini
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah. (foto: Instagram/mh_said_abdullah).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah merespons soal adanya kabar mengenai amplop bergambar dirinya dibagikan untuk umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah tarawih di masjid Madura, Jawa Timur.

Video mengenai pembagian amplop senilai Rp 300.000 bergambar politikus PDIP Said Abdullah itu viral di media sosial Twitter pada Minggu (26/3/2023) sehingga dirinya diduga melakukan money politics atau politik uang jelang Kampanye 2024.

Said mengakui pada masa reses pihaknya turut membagikan 175 ribu paket sembako untuk warga miskin di Madura, yang sebagiannya sudah cair dalam bentuk uang.

“Masa reses Maret 2023, Said Abdullah bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se-Madura membagikan sembako sebanyak 175 ribu paket kepada kaum miskin se-Madura, dan sebagian dalam bentuk uang tunai,” kata Said kepada wartawan di Jakarta, dikutip Senin (27/3/2023).

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu merasa disudutkan dengan framing, seolah-olah dirinya melakukan money politics jelang Pemilu 2024. Dia pun merasa harus membantah kabar tersebut.

“Namun, ada akun di media sosial membuat framing menyudutkan Said Abdullah seolah-olah yang bersangkutan melakukan money politic sehingga melakukan terusan ke Bawaslu RI,” ucap Said.

Ketua DPD PDIP Jawa Timur ini mengaku rutin membagikan bantuan berupa sembako dan uang tunai saat berkunjung ke Madura. Bahkan, hal tersebut diniatkannya sebagai zakat mal.

“Hal itu rutin saya lakukan setiap tahun sejak 2006 lalu. Bahkan, jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin,” tandas Said.

Politikus PDIP ini pun membantah lagi melakukan money politics. Menurutnya, setiap masa reses, maka dana yang ia terima langsung dibagikan untuk membantu kebutuhan rakyat. Dia menganggap ini sebagai suatu bentuk dari akuntabilitas.

“Saya perlu sampaikan seterang-terangnya, setiap reses saya menerima uang reses selaku anggota DPR. Uang itu saya bagikan sepenuhnya ke rakyat dalam bentuk bantuan sembako, dan itu bagian dari akuntabilitas publik yang harus saya lakukan, sehingga saya kabarkan ke media juga,” tegas Said.

“Di luar itu saya ini muslim, saya diwajibkan untuk zakat. Maka saya menunaikan zakat itu bersama kader-kader PDI Perjuangan se-Madura. Kenapa ada logo PDI Perjuangan. Sebab, sebagian kader bergotong royong, dan itu juga diniatkan zakat mal. Kegiatan ini dibarengkan dengan pembagian sembako di atas,” ujar Said lagi.

Menurut Said lagi, kegiatan itu dilakukan di luar masa kampanye yang telah diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Maka itu, Said menyayangkan jika terdapat narasi bahwa dirinya melakukan politik uang atau money politics jelang Pemilu 2024.

“Jadi jangan digiring ke arah sana. Saya sangat paham apa yang harus kami patuhi sebagai caleg di masa kampanye. Jangankan masa kampanye, caleg saja saat ini belum ditetapkan oleh KPU,” kata Said memungkasi.