TEROPONGNEWS.COM, SORONG- PT Kilang Pertamina Internasional Unit VII Kasim melakukan Lifting Perdana Produk Pertalite untuk Indonesia Timur.
Kegiatan lifting produk pertalite ini merupakan kegiatan perdana atas pencapaian kilang kasim dalam menghasilkan produk BBM (Bahan Bakar Minyak) tersebut.
Acara pagi ini bertajuk Syukuran dan Ceremony Closing Lifting Pertalite serta Pelepasan Kapal MT. ALICE XXV yang membawa produk Pertalite dari Kilang Kasim dengan tujuan TBBM Tual MOR VIII dengan kapasitas sebesar 2,200 KL.
Diketahui, Produk Pertalite merupakan salah satu Bahan Bakar Khusus non subsidi produksi PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) RU VII Kasim dengan Research Octane Number (RON) 90 dengan campuran komponen yang terdiri dari Reformate dan Naphtha Intermedia.
Menariknya, bahwa produk pertalite merupakan produk pertama yang dihasilkan Kilang Kasim tanpa menambahkan Produk High Octane Mogas Component (HOMC) dari luar Kilang kasim Pencapaian ini tentunya memberikan kabar bahagia untuk Indonesia Timur dalam menyuplai kebutuhan BBM Pertalite.
“Ini kabar yang luar biasa, dan kita semua mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Pertamina R&P (Refinery dan Petrochemical), hal ini harus menjadi motivasi kita semua untuk selalu melakukan yang terbaik untuk kilang kita. Semoga kedepannya, kilang kita semakin maju, aman, andal, berwawasan lingkungan, dan efisien, serta memperoleh profit yang besar tentunya,” ungkap Yusuf Mansyur dalam sambutan acara lifting perdana Pertalite.
Area Manager Comm, Rel, CSR RU VII, Dodi Yapsenang, yang hadir dengan jajaran tim management mengungkapkan bahwa, acara tersebut dilakukanatas pencapaian Kilang Kasim dalam memproduksi Pertalite.
“Kegiatan ini langsung di buka oleh General Manager RU VII Kasim dihadiri oleh seluruh Perwira/ Pertiwi RU VII Kasim. Selain itu, pada kesempatan tersebut dilakukan prosesi penyerahan simbolis Produk Pertalite dari GM RU VII Kasim kepada perwakilan S&D MOR VIII dan Pengguntingan Pita serta Pemotongan Tumpeng sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME di tengah keterbatasan Konfigurasi Kilang RU VII Kasim, pencapaian ini tentunya menjadi hal yang sangat luar biasa, hampir kurang lebih 2 dekade sejak kilang berdiri, akhirnya produk pertalite ini bisa di produksi oleh Kilang RU VII Kasim,” ujar Dodi.
“Harapan ke depannya, akan tercipta produk-produk BBM baru yang dapat di produksi di Kilang Kasim. Proyek pelebaran Open Access yang saat ini sedang berjalan, diharapkan juga mampu membawa nilai positif bagi Kilang Kasim, yaitu Kilang Kebanggaan Papua, semoga kilang kita semakin maju, produktif, serta membawa profit untuk kita semua,” lanjutnya.