TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menyebut bakal membuka 500 ribu lapangan kerja. Hal itu juga diungkapkan Pramono saat debat kedua Pilkada Jakarta, di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024).
Menurut Pramono, angka 500 ribu untuk membuka lapangan kerja merupakan hal yang sangat realistis di Jakarta. Ia mengungkapkan saat ini terdapat kurang lebih 354 ribu pengangguran, bahkan ada sekitar 52 ribu orang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sampai dengan bulan Oktober tahun ini.
“Sehingga kalau dijumlahkan kurang lebih 400 ribu (lapangan kerja). Kalau kemudian kami menjanjikan 500 ribu sangat rasional,” ujar Pramono kepada wartawan di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024).
Mantan Sekretaris Kabinet era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu menyinggung, soal dana yang telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Melalui sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa mendorong terciptanya banyak lapangan kerja yang baru untuk masyarakat.
Dengan begitu, jika pelaku UMKM semakin maju dan berkembang dalam pelaksanaannya. Secara otomatis penyerapan terhadap para pekerja akan semakin masif.
“Untuk itu maka akan ada dana yang disiapkan oleh Pemda (Pemerintah DKI Jakarta), kurang lebih 300 miliar rupiah untuk menghidupkan, mendorong UMKM kita. Maka, itulah beberapa dasar yang akan kami lakukan,” kata Pramono.
Pramono pun menjelaskan, bagaimana pengalamannya sebagai menteri Presiden Jokowi. Ia menyebut bertanggung jawab dalam menjaga dapur presiden terkait pendanaan skala nasional yakni Program Indonesia Investment Authority (INA) Fund.
Hal tersebut, ungkap Pramono, yang akan diadopsi ke Jakarta demi melancarkan permodalan untuk masyarakat.
“Apa itu? Investasi yang dilakukan oleh negara. Pada waktu itu modalnya 6 triliun, sekarang Indonesia Funding ini sudah besar sekali,” jelas Pramono.
“Kenapa bisa besar? Karena kalau negara melakukan investasi, mengambil uang dari manapun, enggak perlu jaminan. Berbeda dengan swasta, pribadi, pasti ada jaminan,” sambungnya.
Oleh karena itu Pramono meyakini perihal Jakarta Funding, hal tersebut bisa meraup pendapatan baru secara mandiri. Asalkan ke depannya terus berkembang dan nominalnya pasti akan besar.
“Karena selama ini jakarta pendapatannya hanya dari pajak, retribusi, dividen, dan nanti ada pendapatan baru dari Jakarta Funding,” pungkasnya.***