Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaPress Release

KNPB Tegaskan Pengibaran Bintang Fajar Ada Waktunya

×

KNPB Tegaskan Pengibaran Bintang Fajar Ada Waktunya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, MANOKWARI– Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Mnukwar menegaskan bahwa perayaan hari manifesto kemerdekaan bangsa Papua ke-59 tahun.

Dimana momen tersebut tepatnya1 Desember 2020 kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang banyak ditiadakan bahkan KNPB tidak bertanggungjawab jika ada pengibaran bendera di Manokwari.

Example 300x600

Juru bicara KNPB Mnukwar, Bocor Magai melalui keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Senin (30/11/2020) malam mengatakan, bahwa momen 1 Desember 2020 di wilayah ini hanya dirayakan dalam bentuk doa oleh setiap warga Papua, tanpa ada kegiatan berkerumun.

Jubir Magai juga menegaskan bahwa tidak ada pengibaran bendera bintang fajar (BF) di monem 1 Desember 2020 khusus di wilayah Manokwari.

“Jika ada oknum dan pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja kibarkan bendera bintang fajar di momen 1 Desember 2020, kami [KNPB] Mnukwar tidak bertanggung jawab,” ujar Magai.

Menurut humas KNPB Mnukwar itu, bintang fajar adalah lambang sakral bangsa Papua, sehingga pengibaran dan penurunannya dilakukan secara terhormat. Bukan asal-asalan.

“Bendera bintang fajar itu sakral, bukan layang-layang yang sekedar dinaikkan lalu diturunkan begitu saja. Ada saatnya, bintang fajar berkibar sekali untuk selamanya,” tuturnya

Sekilas dikisahkan Magai, bahwa 1 Desmber 1961 (59 tahun silam) adalah hari dimana bendera bintang fajar dikibarkan bersamaan dengan bendera Belanda, di Hollandia.

Pengibaran bintan fajar kala itu oleh para tokoh intelektual Papua bersama pemerintahan Belanda setelah dibentuknya Komite Nasional Papua (KNP) yang melahirkan dewan New Guineraad.

“Bangsa Papua dan Indoensia punya latar belakang sejarah yang berbeda dalam kemerdekaan. Secara de facto, orang Papua sudah pernah mendeklarasikan kemerdekaan bangsa Papua pada 1 Desember 1961,” katanya.

Saat itulah, lanjut Magai, embrio negara Papua telah terbentuk dan mempunyai bendera, lagu kebangsaan dan lambang negara. ” Jadi sejarah [manifesto] bangsa Papua akan tetap dikenang sebagai peristiwa penting bangsa Papua dari generasi ke generasi,” tukasnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *