TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Akibat hantaman ombak laut, puluhan rumah di sepanjang pinggiran pantai pesisir laut yang ada di kelurahan Makbon, distrik Makbon, kabupaten Sorong terkena dampak bencana abrasi.
Bencana ini terjadi sejak Sabtu (4/12/2021), di mana dari sekian rumah yang terdampak akibat abrasi itu menimpa 26 Kepala keluarga.
Pemerintah kabupaten Sorong, dalam hal ini Bupati Sorong Dr. Jhony Kamuru memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas sosial untuk meninjau langsung lokasi tersebut, sekaligus menyalurkan bantuan bagi warga terdampak abrasi.
Bantuan yang diberikan berupa bahan kebutuhan hidup, seperti selimut, bahan makanan, dan paket peralatan dapur dengan harapan dapat meringankan beban para korban.
Bupati Kabupaten Sorong, Dr. Jhony Kamuru melalui Kepala dinas sosial, Amatus Turot S.Hut,.M.Si mengatakan bahwa pihaknya menyalurkan bantuan sebanyak 30 paket untuk korban terdampak abrasi itu.
“Beberapa hari yang lalu lalu Bapak Bupati memerintahkan saya selaku OPD teknis untuk memberi bantuan sosial. Karena masyarakat terdampak ini tidak bisa bebas untuk beraktivitas. Masyarakat juga kekurangan bahan makanan, sehingga tadi kami bawa 30 paket ini untuk warga.
Menurutnya, bantuan ini adalah komitmen bupati Sorong Sorong dalam membantu warganya yang terdampak akibat bencana alam.
“Harapannya mari kita berdoa, kita mendekatkan hati kepada Tuhan mudah-mudahan bencana ini segera berakhir, supaya masyarakat ini bisa beraktivitas seperti sedia kala, ” harapnya.
Di tempat yang sama, Kepala pelaksana BPBD kabupaten Sorong, Aminadab Lobat S, An. M.Si,. menjelaskan bahwa dirinya mendapat laporan dari masyarakat lewat anggota DPRD kabupaten Sorong, Martinus Ulimpa bahwa telah terjadi abrasi di perumahan warga yang ada di kelurahan Makbon.
Setelah menerima laporan itu, dari BPBD dan DPRD kabupaten Sorong akhirnya meninjau langsung lokasi tersebut. Ternyata memang benar, rumah warga yang begitu dekat dengan bibir pantai mengalami kerusakan akibat diterjang ombak.
“Setiap laporan dan kejadian yang disampaikan oleh masyarakat, kami langsung turun ke lapangan. Kami melihat situasi dan kejadian itu sesuai dengan laporan masyarakat, bahwa benar ada kejadian bencana alam akibat dari gelombang pasang yang menghantam beberapa rumah warga hingga mengalami kerusakan, “ujarnya.
Setelah meninjau lokasi tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal ini Dinas Sosial untuk datang berikan bantuan tanggap darurat.
“Ternyata setelah kami datang, mereka butuhkan makanan dan juga peralatan masak. Makanya hari ini dari dinas sosial sudah memberikan bantuan berupa bahan makanan, “terangnya.
Aminadab juga menghimbau agar masyarakat yanh tinggal di bibir pantai untuk waspada. Apabila ke depan air pasang itu belum juga surut maka masyarakat terpaksa harus diungsikan ke tempat yang lebih aman.
“Kalau saya lihat, rumah masyarakat ini sangat dekat dengan bibir pantai dan berpotensi terkena gelombang pasang. Saya khawatirkan ada bencana lain seperti tsunami, itu kan dampaknya lebih besar lagi. Oleh karena itu kita mengimbau masyarakat untuk waspada, kalau memang bisa diungsikan mereka bisa kita pindahkan, “imbuhnya.
Sementara itu komisi A anggota DPRD kabupaten Sorong, Martinus Ulimpa yang juga membidangi penanganan bencana alam itu berharap, agar kepala-kepala kampung atau distrik untuk lebih proaktif memberikan informasi terkait apa-apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Martinus mengaku kecewa, sebab keterlambatan informasi yang diberikan terkait kondisi warga akibat terdampak abrasi pantai begitu lambat.
“Saya berharap supaya mereka yang menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah Kabupaten Sorong dalam hal ini Pak Bupati, melaporkan dengan cepat terkait apa yang terjadi di masyarakat. Makanya saya secara pribadi, sangat kecewa karena memang ada beberapa kepala kepala distrik, kantor lurah yang membiarkan bencana itu terjadi kepada masyarakat. Jangan tunggu sampai masyarakat sudah meninggal atau terjadi bencana yang parah baru bekerja, tetapi sebelum terjadi itu harus ada antsipasi dan dilaporkan secepatnya agar OPD terkait bisa cepat melakukan penanganan, “harapnya.
