TEROPONGNEWS.COM, RAJA AMPAT- Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati dan Orideko Iriano Burdam, akhir-akhir ini menjadi perbincangan setelah diumumkan maju dalam Pilkada Raja Ampat 2020, melawan Kotak Kosong.
Abdul Faris Umlati adalah sang Petahana yang mencalonkan diri bersama birokrat sejati, Orideko Iriano Burdam, mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) di Pilkada Raja Ampat tahun 2020.
Perjuangan Faris-Ori untuk melawan Kotak Kosong di Pilkada Raja Ampat tidak semudah membalik telapak tangan, pasalnya masih ada lawan-lawan politik di negeri Bahari yang tidak mengijinkan sang Petahana maju untuk kedua kalinya memimpin daerah yang dikenal dengan Pariwisatanya ini.
Terkait dengan dukungan Kotak Kosong, secara tegas, masyarakat suku Matbath di kampung Salafen distrik Misool Utara kabupaten Raja Ampat, bahkan dengan tegas menolak Kotak Kosong di kampung tersebut.
Hal itu ditegaskan salah satu tokoh masyarakat kampung Salafen, Agus Dae, yang menganggap Abdul Faris Umlati sebagai anak mereka sendiri.
“Siapa lagi yang harus kami pilih, kami masyarakat Matbath sudah pasti mendukung Faris Umlati, dia bukan orang lain, dia itu kan kita punya anak sendiri, jadi kami sudah berkomitmen seratus persen kami dari kampung Salafen dukung Abdul Faris Umlati dan Oridek Burdam,” tegas tokoh Masyarakat kampung Salafen, Agus Dae.
Pernyataan tersebut juga, disampaikan oleh Yonatan Batof, salah satu tokoh masyarakat suku Matbath, dari kampung yang sama.
Ia pun menegaskan untuk menolak Kotak Kosong di kampung Salafen. Menurutnya, pembangunan di kampung Salafen adalah buah tangan dari Abdul Faris Umlati saat sedang menjabat sebagai bupati Raja Ampat periode 2015-2020.
“Kami menyatakan sikap, atas nama masyarakat Salafen. Kami seratus persen mendukung Faris Umlati dan Oridek Burdam. Kami juga dengan tegas menolak Kotak Kosong di kampung Salafen,” ujar Yonatan Batof.
Selain di pulau Misool dan Waigeo, pernyataan dukungan terhadap pasangan calon bupati dan wakil bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati dan Orideko Iriano Burdam terus mengalir dari kampung ke kampung, khususnya di pulau besar Salawati dan Batanta kabupaten Raja Ampat.
