TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir berjanji bakal bekerja keras untuk bernegosiasi dengan FIFA guna menghindari sanksi dari federasi persepakbolaan dunia tersebut pascadicabutnya status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
“Saya akan bekerja keras untuk kembali bernegosiasi kepada FIFA, menghindari sanksi yang bisa terjadi, karena dari FIFA sendiri tentu mengharapkan hal ini tidak terjadi,” kata Erick Thohir saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Di sisi bersamaan, Erick mengakui surat dari FIFA kepada Indonesia memang mengindikasikan bahwa federasi sepak bola dunia tersebut sedang mempelajari, mengkaji, dan mempertimbangkan sanksi yang dijatuhkan untuk Indonesia.
Menurut Erick, negosiasi akan dilakukan setelah dirinya mendapat undangan dari FIFA yang akan melakukan pertemuan FIFA Council dalam beberapa hari ke depan.
“Saya sedang menunggu undangan FIFA setelah mereka melakukan rapat FIFA Council, beberapa hari ke depan dan saya siap bertemu dengan FIFA kembali,” ucapnya.
Menteri BUMN itu mencatat, setidaknya Indonesia pernah disanksi oleh FIFA pada 2015 lalu, berakibat tim nasional dan klub Indonesia tidak bisa berlaga di kompetisi internasional.
Erick pun tidak ingin sanksi itu diberikan lagi karena akan menjadi sebuah kemunduran bagi persepakbolaan nasional.
“Waktu itu yang kebetulan juga, saya bukan siapa-siapa waktu itu, saya bukan menteri, bukan pengurus PSSI, Bapak Presiden meminta untuk saya juga bisa melobi waktu itu ke FIFA, dan dicabut di tahun 2016,” katanya.
Sebelumnya, FIFA memutuskan mencoret Indonesia dari status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/3/2023) malam. Sebelum FIFA mengambil keputusan itu, di Indonesia muncul gelombang penolakan dari beberapa kepala daerah terhadap kedatangan Timnas Israel U-20 untuk berlaga di Piala Dunia U-20/2023.
