Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerahNasionalPemerintahanPendidikan

Balai Bahasa Provinsi Papua Gelar Bimtek Penulisan Karya Berbahasa Daerah di Kabupaten Raja Ampat

×

Balai Bahasa Provinsi Papua Gelar Bimtek Penulisan Karya Berbahasa Daerah di Kabupaten Raja Ampat

Sebarkan artikel ini
Foto bersama Kepala Badan Bahasa Papua, Dr Sugandi Gau, S.Hum, Kepala Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat, Juariah Saifudin, SE, MM dan para tokoh adat dan tokoh masyarakat Kabupaten Raja Ampat
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, WAISAI – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Bahasa Provinsi Papua bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat menggelar bimbingan teknis bagi guru, penutur dan komunikas literasi terkait penulisan karya berbahasa daerah di Kabupaten Raja Ampat.

Kegiatan bimtek tersebut berlangsung di Hotel Maranu Waisai Kabupaten Raja Ampat selama empat hari yang dimulai dari Senin – Kamis (7-10/10/2024).

Example 300x600

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Raja Ampat, Juariah Saifudin, SE, MM membuka secara resmi bimtek penulisan karya berbahasa Daerah dan dihadiri Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Dr. Sukardi Gau, M.Hum, sejumlah guru-guru, tokoh adat, tokoh masyarakat yang memiliki bahasa daerah dan pegiat komunitas di Raja Ampat.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Dr. Sukardi Gau, M.Hum

Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua, Dr. Sukardi Gau, M.Hum yang diwawancarai usai pembukaan bimtek menjelaskan output dari kegiatan tersebut berupa naskah atau buku cerita berbahasa daerah dari Kabupaten Raja Ampat.

Menurut Dr Sugandi cerita berbahasa daerah sangat urgent, karena sekolah dan taman baca di Papua umumnya tapi juga di Raja Ampat kurang memiliki buku bacaan bermutu sesuai dengan keinginan, minat dan kesukaan anak-anak.

“Kegiatan ini kami lakukan untuk mencari cara bagaimana menghadirkan naskah atau buku cerita yang sesuai dengan lokalitas kita atau keadaan kita. Dan itu basisnya dari tanah ini, dari Raja Ampat ini,” terang Sukardi Gau.

Balai Bahasa Provinsi Papua bekerja sama dengan Dinas Pendidikan melalui kegiatan bimtek berusaha mendekatkan anak-anak Raja Ampat dengan cerita-cerita yang sering didengar dengar sehari-hari dan mendekatkan mereka dengan lingkungannya.

Dr. Sukardi Gau, M.Hum selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Papua mengakui kekayaan dan keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Raja Ampat baik laut maupun gunung. Dijelaskannya hutan yang dibabat bersih akan kembali tumbuh 5 hingga 10 tahun akan datang. Namun bahasa daerah yang hilang membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk pulih kembali.

Keindahan dan kekayaan alam Raja Ampat apabila diolah dalam bentuk cerita kemudian dibuatkan dalam bentuk cerita baik dalam bentuk bahasa daerah maupun bahasa Indonesia akan dibaca oleh anak-anak dimasa mendatang.

“Ini adalah salah satu cara kita untuk melindungi, melestarikan bahasa daerah kita. Anak-anak harus tahu cerita dalam bahasa daerah. Kemudian mereka juga tahu cerita dalam Bahasa Indonesia,” ujarnya.

Di Kabupaten Raja Ampat kata Dr Sugandi difokuskan Bahasa Ambel. Ia menyadari bahwa di Kabupaten Raja Ampat memiliki banyak bahasa daerah, namun bahasa daerah ambel model utama yang dilakukan. Dr Sugandi berharap kedepannya, pemerintah daerah bisa menginisiasi kegiatan bimtek penulisan karya berbahasa daerah seperti ini sehingga bahasa daerah yang lain dapat diakomodir.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat, Juariah Saifudin, SE, MM

Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Raja Ampat, Juariah Saifudin, SE, MM mengapresiasi kepada Balai Bahasa Provinsi Papua yang melaksanakan Bimtek penulisan karya berbahasa daerah di Raja Ampat.

Juariah Saifudin berharap kedepannya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan memprogramkan kegiatan serupa sehingga bukan hanya dalam Bahasa Ambel saja tetapi juga beberapa bahasa yang ada di Kabupaten Raja Ampat dibuatkan naskah atau tulisan dalam bentuk buku cerita bahasa daerah.

“Untuk tahun ini penulisan dalam Bahasa Ambel, kedepan kita kembangkan penulisan buku dalam bahasa lainnya sehingga ini bisa digunakan bagi anak-anak kita sesuai jenjang Pendidikan yang ada dari SD sampai SLTA,” kata Juariah Saifudin.

Ditempat yang sama, Ketua Panitia, Ratna Mala Sukma,S.S dalam laporan kegiatan mengatakan bimtek tersebut bertujuan antara lain untuk meningkatkan keterampilan menulis bagi guru dan pegiat sastra dalam penulisan cerita yang menggabungkan ilmu pengetahuan dengan substansi budaya lokal, menghasilkan karya cerita anak dalam Bahasa daerah.

Disamping juga bertujuan meningkatkan literasi melalui cerita anak, mendukung pelestarian Bahasa daerah dan mempromosikan Bahasa Indonesia dan memperkenalkan nilai-nilai keindonesiaan kepada khalayak internasional.

Example 300250
Example 120x600