TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG yakni PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) berhasil memusnahkan 103 ton bahan perusak ozon (BPO) per Agustus 2024, melalui fasilitas Nathabumi.
Nathabumi merupakan lini bisnis pengelolaan limbah dan sampah berkelanjutan yang mengoptimalkan fasilitas pemusnah BPO.
Sejak 2027, Nathabumi telah membantu 36 institusi pemerintahan dan perusahaan dari berbagai industri dalam pemusnahan BPO lingkup industri makanan dan minuman, farmasi, kimia, petrokimia, manufaktur, energi, pertambangan, pengelolaan limbah, hingga minyak dan gas.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni menjelaskan, Nathabumi telah memusnahkan 103 ton BPO yang dapat merusak lapisan ozon atau telah membantu mencegah pelepasan gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer setara 220.914 ton CO2 equivalent.
“Jenis BPO yang dimusnahkan antara lain senyawa halon yang banyak digunakan untuk bahan pemadam kebakaran, refrigerant-CFC/HCFC/HFC dari unit pendingin seperti AC dan lemari es, serta SF6 yang biasa digunakan dalam peralatan listrik tegangan tinggi,” kata Vita Mahreyni dikutip dari situs Perseroan di Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Kehadiran fasilitas pemusnah BPO disebut semakin memperkuat langkah SIG dalam upaya pelestarian lingkungan untuk menjaga keberlangsungan hidup makhluk hidup di bumi, yang sejalan dengan sustainability roadmap 2030 SIG pilar Perlindungan Terhadap Lingkungan.
Vita melanjutkan, fasilitas pemusnah BPO tidak hanya berkontribusi dalam pelestarian lapisan ozon, tetapi juga sebagai upaya mitigasi perubahan iklim.
“Karena BPO yang tidak terkelola dengan baik akan meningkatkan intensitas GRK penyebab perubahan iklim yang dampaknya telah kita rasakan saat ini, seperti peningkatan suhu bumi,” katanya.
Proses pemusnahan BPO oleh Nathabumi dilakukan dengan teknologi aman dan ramah lingkungan, yang mana limbah BPO yang berbentuk cair maupun gas dimusnahkan dalam tanur semen dengan suhu mencapai 1.500 derajat Celsius secara stabil.
Fasilitas pemusnah BPO ini disebut telah memiliki izin pengolahan BPO dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“SIG turut mendorong penggunaan alat pendingin (refrigerant) non-CFC dan APAR (alat pemadam api ringan) non-halon di wilayah operasi melalui SBI untuk berkontribusi lebih dalam upaya pelestarian lapisan ozon,” katanya.
Pihaknya juga menerapkan operational excellence dengan menggunakan hydrogen injection dalam kegiatan produksi untuk membantu proses pembakaran di kiln semen lebih sempurna, sehingga mendukung optimasi kegiatan produksi dan efisiensi dalam penggunaan bahan bakar, sekaligus mencegah timbulnya zat N2O (senyawa kimia yang juga dapat merusak ozon).
“Dengan fasilitas, kemampuan, dan pengalaman yang dimiliki, SIG siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama menjaga kelestarian lapisan ozon sehingga bumi tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk ditinggali bagi semua makhluk hidup,” ujar Vita.