TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kebutuhan akan program fertilitas dan bayi tabung (IVF) di Indonesia sangat tinggi. Merujuk data terkini, bahwa sekitar 10-15 persen dari 39,8 juta pasangan usia subur di Indonesia memerlukan pengobatan infertilitas untuk bisa mendapatkan keturunan.
Karenanya Smart Fertility Clinic hadir dengan jaringan Smarthub dan Smart compact IVF untuk memperluas akses bagi keluarga yang membutuhkan layanan fertilitas dan bayi tabung (IVF) di seluruh Indonesia.
Director Businessman Development and Commercial Smart Fertility Clinic Primaya Hospital Group Johannes Wibisono (Wibi) mengatakan Smart Fertility Clinic yang dimiliki pihaknya adalah salah satu layanan fertilitas terlengkap dan kini telah berusia hampir 1 tahun.
Kata Wibi, dalam perjalanannya, Smart Fertility Clinic telah hadir sebagai klinik fertilitas yang mampu memberikan layanan eksklusif dengan harga terjangkau.
“Menyambut anniversary yang pertama ini, Smart Fertility Clinic memberikan kado istimewa kepada pasangan pasutri yang mendambakan buah hati di tengah keluarga sehingga mengeluarkan tagline “IVF For Everyone, Affordable price-High Success Rate” untuk menjawab bahwa setiap pasangan kini tidak hanya dapat melakukan program IVF dengan harga terjangkau tapi juga bisa mencapai tingkat kesuksesan yang tinggi,” ucap Wibi di acara Media Gathering IVF for Everyone di Smart Fertility Clinic RS Primaya Evasari, Rawamangun, Jakarta, Jumat (15/6/2024).
Adapun Smart Fertility Clinic merupakan bagian dari Primaya Hospital Group yang dihadirkan untuk memberikan solusi fertilitas terpercaya bagi pasien dalam dan luar negeri. Smart Fertility Clinic yang berada di 3 kota yaitu Makassar, Jakarta dan Bekasi yang tentunya akan terus berkomitmen untuk memperluas akses bagi keluarga yang membutuhkan layanan fertilitas dan bayi tabung (IVF) di seluruh Indonesia.
Smart Fertility Clinic sendiri memiliki layanan Inseminasi (IUI), Bayi tabung (IVF), Time Lapse Incubator, ICSI, IMSI analisa kromosom modern dengan metode PGTA/PGT-M, ERA / MIRA untuk Embryo Transfer yang optimal, Embryo – Sperm – Oocyte Preservation dan terapi pelengkap adjuvant fertility.
Karenanya Smart Fertility Clinic hadir dengan jaringan Smarthub dan Smart compact IVF untuk memperluas akses bagi keluarga yang membutuhkan layanan fertilitas dan bayi tabung (IVF) di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Wibi menuturkan di usia Smart Fertility Clinic yang sudah menginjak 1 tahun kini telah memiliki jejaringan 3 Smarthub dan 1 Smart Compact IVF dan dalam waktu dekat Smart Fertility Clinic Compact IVF akan hadir di Sumatera Selatan tepatnya di Lubuk Linggau.
“Smart Fertility Clinic berupaya memberikan pengalaman yang terbaik untuk moms and dads dalam menjalani program kehamilan tidak hanya dengan teknologi yang canggih tapi juga dengan pelayanan yang holistik tidak hanya terbatas pada bayi tabung semata, melainkan permasalahan fertilitas pada umumnya,” kata Wibi
Selain dari jejaringan Smart Fertility Clinic yang semakin luas, Smart Fertility Clinic juga dilengkapi dengan teknologi terkini yang bisa disejajarkan dengan negara lain serta kualitas sumber daya manusia yang mumpuni sehingga mengurangi ketergantungan calon orang tua melakukan program bayi tabung keluar negeri.
Di kesempatan yang sama Manager Embryologis Smart Fertility Clinic Verawati Sinurat menjelaskan bagaimana Smart Fertility Clinic berupaya untuk meningkatkan efektifitas dan aksesibilitas dengan teknologi yang dimiliki saat ini.
“Di Indonesia sendiri tidak semua klinik fertilitas memiliki teknologi Time Lapse, selain itu kita juga memiliki IMSI yaitu teknik pemilihan sperma sehingga memaksimalkan perkembangan embrio dengan kualitas yang terbaik,” ungkap Verawaty.
“Tingkat keberhasilan Smart Fertility Clinic dalam 1 tahun terakhir ini pernah mencapai 70%, untuk itu moms and dads tidak perlu khawatir untuk melakukan program hamil di Indonesia karena saat ini teknologi dan tenaga ahli yang dimiliki Smart Fertility Clinic tidak kalah dengan klinik luar negeri,” sambungnya.
Kepala TRB Smart Fertility Clinic Evasari dokter Cepi Teguh Pramayadi, Sp.OG(K)FER, MARS di acara yang sama menuturkan di usia Smart Fertility Clinic yang sebentar lagi menginjak angka 1 tahun, telah banyak kasus fertility yang ditangani.
“Tak sedikit pasangan yang telah lama menikah namun belum juga dikaruniai buah hati karena beberapa sebab, diantaranya endometriosis atau yang sedang marak yaitu PCOS (polycystic ovarian syndrome). Banyak hal yang dapat memicu infertilitas salah satunya pola gaya hidup masa kini. Untuk itu, pentingnya kesadaran mengenai infertilitas, termasuk kesehatan reproduksi agar kita bisa mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memberikan solusi,” papar dokter Cepi.
Sementara itu, Tokoh Fertilitas dan Bayi Tabung Indonesia sekaligus Founder dari Smart Fertility Clinic Prof. DR. Dr. Budi Wiweko, SpOG.FER, MPH, Int.Aff.RANZCOG, FICRM mengatakan saat ini total fertility rate atau total jumlah anak yang dimiliki di Indonesia sepanjang usia reproduksinya di angka 2,14 dan angka kesuburan yang menjamin sebuah bangsa itu tetap bertahan di angka 2,1. Sehingga menurutnya, Indonesia harus lebih berhati hati.
“Kalau kita melihat Jakarta, fertility rate kita di angka 1,75 artinya perempuan di Jakarta itu hanya mempunyai 1 orang anak. Ini berarti bisa di bilang saat ini Indonesia mengalami population crisis sehingga menjadi masalah besar untuk Indonesia. Tentunya kita tidak ingin seperti negara negara lain yang jumlah anak anaknya semakin sedikit,” ungkap Budi Wiweko.
Karena itu kata dia, layanan fertilitas itu sangat penting. “Jadi kalau kita berbicara family planning, kita bukan berbicara kontrasepsi tetapi bagaimana membantu pasangan untuk punya anak. Makanya kita memakai nama ‘Smart Fertility Clinic’ kita mengedukasi perempuan-perempuan Indonesia untuk tidak takut memiliki anak,” tandasnya.