TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musaad menyebut pemanfaatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Sorong masih belum optimal.
Hal itu disampaikan Musa’ad usai memimpin Rapat Koordinasi Perekonomian Papua Barat Daya terkait optimalisasi pengelolaan potensi Sumber Daya Alam dalam mendorong perekonomian Papua Barat Daya, Jumat (17/5/2024) di Rylich Panorama Hotel, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
“Kita tahu kita punya sumber daya ini luar biasa, tapi kan selama ini belum dioptimalkan. Kita butuh strategi untuk mengoptimalkan sumber daya kita untuk dimanfaatkan,”ujar Musa’ad
Oleh karena itu, dalam rakor yang melibatkan para kepala daerah se-Papua Barat Daya, pimpinan OPD, dan perusahaan-perusahaan untuk berkontribusi membesarkan KEK tersebut sebagai instrumen percepatan perekonomian di Papua.
“Dalam rapat ini kita minta perusahaan yang hadir membicarakan rencana aksinya, terutama terkait KEK di kabupaten Sorong. Image bahwa KEK ini hanya milik kabupaten Sorong harus dirubah, karena itu punya Papua karena hanya ada di Papu. Jadi semua harus berkontribusi membesarkan KEK itu sebagai instrumen percepatan pembangunan dan perekonomian di Papua,”jelasnya.
Musa’ad juga meminta para kepala daerah untuk menyamakan ide dan pikiran agar menjadi lokomotif percepatan pembangunan perekonomian di tanah Papua.
“Di Papua ini, instrumen untuk percepatan perekonomian itu ada 4 instrumen perekonomian yang legal, yang pertama KEK Sorong, kawasan industri di Bintuni, dan kawasan industri di Fakfak, itu yang ada di tanah papua dan satunya nanti kawasan industri di Merauke terkait pertanian,”beber Musa’ad.