TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Generasi Muda Pejuang Hak Adat Papua (Ghempa) mendekrasikan diri setelah berdiri di wilayah Papua Barat Daya, Sabtu (6/4/2025).
Mananwir Paul Fincen Mayor selaku ketua Dewan Pengurus Pusat Gempha mengatakan, bahwa organisasi Ghempa murni berdiri untuk memperjuangkan hak politik dan hak kesulungan hak dat orang asli Papua (OAP), agar menjadi tuan di negeri sendiri, dan tidak menimbulkan konflik horizontal.
“Karena biasanya di tingkat elit, orang yang berkepentingan yang punya keinginan tapi yang berkonflik itu yang di tingkat bawah. Padahal kita ini masyarakat awam. Kemudian karena kepentingan politik banyak hal yang di politisir, sehingga orang Papua kecewa, dan melakukan tindakan-tindakan yang tidak kita inginkan,”ujarnya.
Oleh karena itu, Ghempa akan tegakkan posisi Otonomi Khusus (Otsus) dan hak kesulungan OAP agar pembangunan di bisa berjalan dengan baik.
“Di negeri ini, semua wilayah yang ada otonomi khususnya pasti ada diskriminasi positif atau keberpihakan. Apalagi di Papua ini ada keberpihakan atau diskriminasi positif, ada perlindungan ada pemberdayaan, penghormatan dan penghargaan terhadap hak-hak dasar masyarakat adat Papua jadi itu yang akan kita perjuangkan,”tegas Paul.
Belum lagi, sambung Paul, saat ini banyak spanduk yang berseliweran yang menggambarkan orang non OAP akan mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
“Harus ada urat malunya, dan harus tahu diri karena ada hak kesulungan OAP. Jangan rebut nanti ribut, bisa kacau,”ungkap Paul.
Sementara itu, Ketua DPD Ghempa Papua Barat Daya Roger Mambraku, S.H mengatakan bahwa dirinya bersama pengurus siap untuk tegakkan hak politik OAP.
“Kenapa organisasi ini terbentuk, karena beberapa orang-orang tua tidak bisa melakukan terobosan atau gebrakan baru. Oleh karena itu, generasi muda lah yang harus melakukan gebrakan itu. Sehingga organisasi ini terbentuk secara nasional dan di 6 Provinsi di Papua,”ucapnya.
Setelah resmi dilantik sebagai ketua DPD Ghempa Papua Barat Daya, Roger langkah awal yang akan dilakukan adalah mengawal kinerja Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD).
“MRPBD harus bekerja dengan baik, karena kursi MRPBD adalah kursi darah OAP. Oleh karena itu kami generasi muda Papua yang akan mengawal kinerja mereka,”pungkasnya.