Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaKesehatan

Ketua MPR RI Bamsoet, Minta Kemenkes Jelaskan Secara Rinci “Flu Singapura”

×

Ketua MPR RI Bamsoet, Minta Kemenkes Jelaskan Secara Rinci “Flu Singapura”

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi :Seorang anak terjangkit Flu Singapura.. Ist
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau yang akran disapa Bamsoet, merespon laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang melaporkan bahwa hingga pekan ke 11 tahun 2024, terdapat 5.461 orang yang terjangkit Flu Singapura di tanah air.

MPR RI meminta Kemenkes untuk lebih proaktif dalam mengingatkan dan menjelaskan mengenai Flu Singapura baik cara penyebarannya maupun masa inkubasi dan cara mengatasinya. Sehingga, masyarakat memahami dan dapat berpartisipasi dalam upaya pencegahan flu Singapura agar tidak lebih meluas. MPR berharap melalui sosialisasi masyarakat dapat membentuk sistem kewaspadaan bersama, mulai dari kewajiban cepat lapor hingga arahan penanggulangan Flu Singapura.

Example 300x600

Pemerintah dan pemerintah daerah diminta untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait guna meningkatkan kewaspadaan berlapis di sejumlah tempat yang menjadi pintu imigrasi penduduk Singapura-Indonesia. Terutama pulau-pulau yang pernah dilaporkan terjadi kasus flu Singapura.

Dengan adanya penyebaran penyebaran Flu Singapura, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap penyakit yang akrab disebut dengan hand foot and mouth disease (HFMD) atau penyakit kaki, tangan dan mulut (KTM), meski penyakit ini bukan kategori penyakit yang mematikan namun tetap sangat menular.

Bamsoet meminta Kemenkes menetapkan kebijakan secara konsisten untuk memberantas virus Flu Singapura hingga wabahnya tidak berulang yang mungkin saja virulensinya semakin membahayakan.

Flu Singapura di Banten

Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan mencatat bahwa kasus flu Singapura di Indonesia sudah tembus 5.0000an kasus, tepatnya 5.461 sepanjang 2024 ini. Lebih detailnya, sebanyak 738 kasus flu Singapura berada di Banten dalam waktu 3 bulan menurut Dinas Kesehatan Banten.  Bahkan, baru-baru ini ada laporan kasus suspek flu Singapura di Depok.

Ada kekhawatiran kasus flu Singapura akan terus merebak di Indonesia. Untuk itu, penting bagi masyarakat mengetahui apa itu flu Singapura dan apa penyebab penyakit ini. Prof Erlina Burhan, Ahli Paru sekaligus Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menjelaskan flu Singapura adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh virus Coxsackie. Strain virus Coxsackie yang paling umum menyebabkan flu Singapura adalah A16.

“Kalau strain virus Coxsackie yang menyebabkan gejala paling berat adalah A6,” kata Prof Erlina Burhan dalam Webinar PB IDI, belum lama ini. Flu Singapura dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa, walau di banyak kasus anak-anak menjadi target dari serangan virus penyakit ini.

“Flu Singapura umumnya menginfeksi anak berusia 10 tahun,” jelasnya.

Apa saja gejala penyakit flu Singapura? Prof Erlina menerangkan bahwa gejala awal flu Singapura biasanya seperti ini:

1. Demam 2. Nyeri tenggorokan 3. Sakit tenggorokan 4. Kalau sudah nyeri tenggorokan, pasien akan batuk.

“Kalau ciri khas flu Singapura adalah terdapat lenting pada tangan, kaki, dan mulut. Itu kenapa penyakit flu Singapura juga disebut sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease,” kata Prof Erlina.

Dia melanjutkan, jika lenting tersebut pecah, akan menimbulkan ulkus atau luka dan kemudian menjadi koreng. Sementara kalau lentingnya di mulut, lalu pecah, akan menjadi sariawan. Nah, jika anak-anak yang mengalami gejala ini, terutama ada lenting di mulut lalu pecah, kerap kali membuat anak-anak susah makan karena rasa perih dan tidak nyaman.

“Kalau makannya itu sesuatu yang ada rasa asin atau pedas, ya, sudah pasti menyebabkan rasa perih di mulut. Air hangat juga bisa menyebabkan rasa perih,” kata Prof Erlina.

Serang Anak-anak 5 – 10 Tahun

Flu Singapura adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan timbulnya sariawan di mulut dan luka lepuh di kulit. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease).

Flu Singapura atau Hand, foot, and mouth disease (HFMD) adalah penyakit yang mudah menular dan sering menyerang anak-anak usia 5–10 tahun. Walaupun lebih sering menyerang anak-anak atau bayi, flu Singapura juga bisa menyerang orang dewasa.

Hand, foot, and mouth disease berbeda dengan foot and mouth diseaseFoot and mouth disease adalah penyakit pada hewan yang tidak menular ke manusia.

Selain itu, walaupun disebabkan oleh kelompok virus yang sama, flu Singapura berbeda dengan herpangina. Pada herpangina, tidak terjadi ruam pada tangan dan kaki. Selain itu ruam pada flu Singapura juga kerap disamakan dengan cacar air, tapi ruam pada cacar air biasanya lebih meluas ke seluruh tubuh.

Penyebab dan Faktor Risiko Flu Singapura

Flu Singapura disebabkan oleh infeksi Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6, yaitu jenis virus yang termasuk kelompok Enterovirus. Pada beberapa kasus, jenis lain dari Enterovirus seperti Enterovirus 71 juga bisa menyebabkan flu Singapura.

Virus penyebab flu Singapura hidup di cairan hidung dan tenggorokan, air liur, tinja, serta cairan dari lepuh pada kulit. Oleh sebab itu, seseorang dapat tertular penyakit ini melalui berbagai cara seperti berikut :

  • Berbagi alat makan atau minum dengan penderita
  • Tidak sengaja menghirup percikan liur ketika penderita bersin atau batuk
  • Menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh tinja penderita (misalnya ketika mengganti popok bayi)
  • Menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau memasukkan jari ke dalam mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu

Flu Singapura dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih banyak dialami oleh anak-anak berusia di bawah 10 tahun, terutama anak yang sering dititipkan di fasilitas penitipan anak.

Gejala Flu Singapura

Gejala awal flu Singapura bisa muncul 3–6 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Umumnya, penderita akan mengalami demam atau sakit tenggorokan, kemudian 1–2 hari setelahnya akan muncul sariawan, ruam, dan lepuh.

Penderita flu Singapura bisa mengalami beberapa atau seluruh gejala berikut:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi
  • Hilang nafsu makan
  • Ruam merah yang tidak terasa gatal, terkadang disertai lepuhan di telapak tangan, telapak kaki, dan bokong
  • Rewel
  • Nyeri perut
  • Batuk

Kapan Harus ke Dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala di atas, terutama bila sebelumnya ada kontak dengan seseorang yang menunjukkan gejala tersebut.

Pemeriksaan juga perlu segera dilakukan bila mengalami sariawan yang sampai menyebabkan sulit makan dan minum, memicu dehidrasi berat, atau bila keluhan lain dirasakan makin memburuk.

Diagnosis Flu Singapura

Dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala yang dialami pasien, riwayat aktivitas dan perjalanan pasien sebelumnya, disertai pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan melihat pola dan penyebaran ruam dan sariawan.

Pada beberapa kondisi, dokter bisa melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis. Beberapa pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Tes darah
  • Tes feses
  • Tes usap

Pengobatan Flu Singapura

Pada sebagian besar kasus, flu Singapura tidak membutuhkan pengobatan khusus karena gejalanya akan mereda setelah 7–10 hari. Namun, untuk meredakan keluhan dan mempercepat pemulihan, dokter akan meresepkan sejumlah obat berikut:

  • Paracetanol atau ibuprofen, untuk meredakan demam dan mengurangi rasa nyeri
  • Salep kulit, untuk mengurangi keluhan pada kulit, termasuk ruam, lepuh, dan gatal di kulit
  • Tablet isap, untuk mengurangi nyeri tenggorokan

Pasien juga dianjurkan untuk minum air es atau makan es krim guna membantu mengurangi peradangan, serta banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.

Komplikasi Flu Singapura

Seperti diketahui, flu Singapura biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, flu Singapura dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut:

  • Dehidrasi akibat sariawan yang membuat penderita sulit minum
  • Ensefalitis
  • Meningitis
  • Miokarditis
  • Paralisis atau kelumpuhan

Pencegahan Flu Singapura

Flu Singapura dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan benda-benda di sekitar yang bisa menjadi media penularan penyakit ini. Beberapa cara yang dapat dilakukan dan diajarkan kepada Anda dan anak untuk mencegah flu Singapura adalah:

  • Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, khususnya setelah BAB, mengganti popok anak, menyiapkan makanan, dan sebelum makan
  • Tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit
  • Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam
  • Rutin membersihkan benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, meja, dan remote tv, dengan benar
  • Beristirahat di rumah bila sedang mengalami gejala flu Singapura, sampai kondisi benar-benar pulih. *Berbagai sumber/TN.
Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *