BeritaKesehatan

Karantina Papua Selatan Musnahkan Daging Ayam Beku Asal Surabaya

×

Karantina Papua Selatan Musnahkan Daging Ayam Beku Asal Surabaya

Sebarkan artikel ini
Pemusnahan daging ayam beku asal Surabaya. Foto-ist/TN
Pemusnahan daging ayam beku asal Surabaya. Foto-ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Badan Karantina Indonesia melalui Karantina Papua Selatan lakukan pemusnahan daging ayam dan ikan beku asal Surabaya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bokem, Merauke.

Paramedik Karantina Hewan Terampil Muhammad Ali Mursidi mengatakan giat ini bermula saat jasa pengurusan transportasi (JPT) melaporkan kepada Pejabat Karantina hendak melakukan pembongkaran kontainer.

“Mendapat informasi tersebut, kami langsung menuju lapangan penumpukan. Saat pemeriksaan kontainer sudah dalam kondisi terbuka segelnya. Dari luar sudah tercium bau tidak sedap dan sudah dikerubungi lalat,” ungkap Ali dalam keterangannya, Kamis (28/3/2024).

Ali menambahkan kontainer berisi daging ayam beku 15.000 Kg dan ikan lele 500 Kg. Setelah menggali informasi, di duga terjadi gangguan pada mesin pendingin sehingga merubah suhu di dalam kontainer.

Guna pemenuhan diagnosa, pejabat Karantina melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan pengambilan sampel daging ayam tersebut dibawa ke laboratorium Karantina untuk dilakukan pengujian.

5108
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Hasilnya, ditemukan mikroba melebihi ambang batas. Maka langkah selanjutnya dilakukan pemusnahan,” ungkap drh. Anastasia Diva Putri, selaku Dokter Hewan Karantina.

Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono menjelaskan, daging ayam yang terkontaminasi mikroba akan cepat tersebar ke daging lainnya selama didalam kontainer.

“Pemusnahan ini dilakukan untuk menjaga keamanan pangan bagi masyarakat Merauke tetap terjaga. Kami akan pastikan setiap media pembawa yang dikonsumsi masyarakat dalam kondisi aman dan layak dikonsumsi,” tutup Cahyono.