Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Wattimena: Negeri Rutong Mampu Pertahankan Tradisi Budaya Sasi Laut

×

Wattimena: Negeri Rutong Mampu Pertahankan Tradisi Budaya Sasi Laut

Sebarkan artikel ini
PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, saat membuka pelarangan, atau Sasi Laut, yang digelar Negeri Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Selasa (27/2/2024). Foto-Ist/TN
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena menghadiri prosesi adat buka pelarangan, atau Sasi Laut, yang digelar Negeri Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Selasa (27/2/2024).

Wattimena dalam sambutannya memberikan apresiasi bagi pemangku kepentingan di negeri tersebut, mulai dari raja, saniri negeri, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat yang telah melestarikan budaya tersebut.

Example 300x600

Dengan begitu nilai jual Kota Ambon tak hanya alamnya saja, namun budaya yang dijaga, dirawat, dan dilestarikan dapat menjadi nilai tambah bagi Ibukota Provinsi Maluku ini.

“Negeri Rutong menurut kami mampu mempertahankan tradisi budaya, nilai adat-istiadat yang bertumbuh dan berkembang. Karena itu kalau kita menyaksikan sebuah proses buka sasi ini adalah, cara dari masyarakat, pemimpin, pemangku adat Negeri Rutong untuk menjaga dan melestarikan alam ciptaan Tuhan yang dianugerahkan,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, yang diterima wartawan di Ambon, Rabu (28/2/2024).

Wattimena berharap, peluang kesempatan yang diberikan oleh Pemkot Ambon terhadap pengakuan negeri-negeri adat mesti dimanfaatkan dengan baik, dalam rangka kembali nilai-nilai budaya tradisi.

“Ini tidak saja akan menjadi sesuatu yang dapat kita jual untuk mengembangkan pariwisata di kota ini, namun kolaborasi antara alam dan atraksi budaya itu yang penting bagi kita hari ini. Harapannya ke depan, seluruh negeri-negeri adat bisa melakukan hal yang sama dengan negeri Rutong,” tandasnya.

Sementara itu, Raja Negeri Rutong, Reza Maspaitella dalam sambutannya mengaku, pembukaan sasi laut ini merupakan bentuk kearifan lokal yang menjadi simpul pengembangan program kelautan dan perikanan, dan dirumuskan dalam rencana pembangunan negeri tersebut pada 2021- 2026.

“Pelarangan atau sasi laut dilakukan tahun 2022, untuk menjamin kelestarian pertumbuhan biota laut seperti teripang dan lobster, sehingga buka sasi ini sebagai agenda budaya dengan skema percepatan ekonomi negeri,” tutup dia.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *