TEROPONGNEWS.COM, WAISAI – Novi, Wisatawan asal Bandung Jawa Barat menyebut keindahan bawah laut Raja Ampat tak terbandingkan. Hal ini diungkapkannya saat berkunjung ke kampung Sawandek belum lama ini.
“Bagi pribadi saya, Indonesia itu sangat cantik, dan yang paling cantik itu Raja Ampat,” ucap Novi, di Kampung Sawandarek beberapa waktu lalu.
![](https://i0.wp.com/teropongnews.com/wp-content/uploads/2024/07/746petugas_pantarlih.jpg?w=680&ssl=1)
Libur Nataru 2023/2024 merupakan kali pertama wanita asal Bandung itu menginjakkan kaki di bumi bahari Raja Ampat, baginya Raja Ampat itu destinasi wisatanya paling cantik.
Meski begitu, Ia menilai pelayanan publik di daerah pusat segitiga karang dunia itu minim fasilitas wisata.
Kata Novi, mestinya Pemerintah Daerah memberdayakan masyarakat Raja Ampat terkhususnya kampung-kampung yang sering dikunjungi wisatawan seperti Kampung Sawandarek, Pyanemo, Kampung Arborek, Kampung Sawingrai dan kampung-kampung lain yang menjadi tujuan wisatawan untuk pengembangan kegiatan UMKM seperti warung-warung kecil.
“Pelayanan publiknya tidak memadai, contohnya tempat wisata seperti ini bagus nih, tapi tidak satupun rumah makan yang jual makan, hanya jual minuman semua, padahal kita ini selesai snorkeling harus butuh makan,” ujar Novi.
Lebih lanjut kata Novi, beberapa spot wisata di Raja Ampat telah ia kunjungi, baginya keindahan Raja Ampat tidak diragukan, hanya saja ada beberapa sarana wisata yang perlu di perhatikan Pemerintah Daerah. Ia menyebut tempat wisata yang sering dikujungi semestinya listrik perlu menjadi perhatian Pemerintah.
“Laut Raja Ampat tidak diragukan lagi, tapi sarana wisatanya masih sangat minim, salah satu contoh, HP saya mati ini, saya mau cash HP saja gak ada listrik, listrik hanya dinyalakan jam 6 sore hingga jam 6 pagi, masa saya mau cash HP harus tunggu jam 6 sore. Lampu hanya nyala malam, sementara malam gak ada aktifitas wisata,” sambungnya.
Sebagai wisatawan, Novi menginginkan pengembangan sarana dan prasarana pariwisata di Raja Ampat perlu menjadi perhatian Pemerintah Daerah. Sebelum mengakhiri wawancara, Novi mengusulkan Pemerintah Daerah sudah waktunya untuk memberikan pembinaan kepada Masyarakat setempat, sebeb Pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam hal pemberdayaan masyarakat.
“Saya pikir ini PR untuk Pemerintah, saya pikir ada anggaran untuk hal-hal seperti itu, kenapa tidak digunakan untuk membangun listrik 24 jam, kenapa pemerintah tidak mengajarkan warga masyarakat untuk membuka restoran ukuran kecil, toh usaha seperti inikan akan menambah penghasilan warga juga,” ungkap Novi mengakhiri wawancara.