TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Mahasiswa se-Jakarta kembali menyeret nama Prabowo Subianto yang diduga terlibat dalam kasus penculikan mahasiswa saat masih menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.
Terkait hal tersebut, para mahasiswa menantang TKN Prabowo-Gibran untuk berdiskusi terkait penculikan mahasiswa yang terjadi di penghujung era Orde Baru itu.
![](https://i0.wp.com/teropongnews.com/wp-content/uploads/2024/07/746petugas_pantarlih.jpg?w=680&ssl=1)
Kasus penculikan tersebut diungkapkan perwakilan mahasiswa dari Universitas Bung Karno Nico Gultom yang hingga kini belum dimaafkan oleh para mahasiswa.
Gultom juga mengatakan saat ini para mahasiswa dari 899 kampus siap bergerak untuk memperjuangkan HAM.
“Gerakan mahasiswa ini bukan berasal dari kepentingan, namun gerakan ini berpusat kepada suara dari hati nurani dengan ikhlas mencari keadilan dan memperjuangkan hak-hak aktivis 98,” ungkap Nico Gultom pada Senin (15/1/2024).
Dia juga menyebutkan bakal ada 14.000 mahasiswa mengikuti aksi serentak ini untuk menyadarkan masyarakat bahwa salah satu calon presiden yang ingin menguasai Indonesia ternyata pernah membantai dengan sadis warga-warganya sendiri.
“Kepada TKN Prabowo-Gibran, kami peringatkan untuk tidak mencari anggota demo karena peserta demo kali ini mencapai 14.000 mahasiswa,” kata Nico.
Kendati demikian, Gultom para mahasiswa lainnya pun memberikan waktu kepada Prabowo untuk berdiskusi secara terbuka dengan mahasiswa dalam kurun waktu 7×24 jam untuk mendiskusikan segala hal yang terkait dengan penculikan aktifis tahun 1998 yang lalu.
“Mahasiswa tetap memberikan waktu untuk berdiskusi secara terbuka terkait dengan penculikan aktivis tahun 1998. Dirinya pun mengingatkan kepada para aparat untuk tetap profesional, jangan sampai kejadian 98 kembali terulang,” pungkasnya.