TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA — Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyatakan kepada media asal Amerika Serikat, Newsweek, akan menjadikan Indonesia sebagai negara Muslim dan kekuatan dunia jika dia terpilih dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Pada wawancara eksklusif tu, Prabowo mengungkap rencananya untuk menegaskan peran RI di panggung dunia, termasuk dalam mengatasi konflik global di Gaza, Ukraina, hingga kawasan Asia Pasifik.
Newsweek menyebut bahwa Prabowo mencap diri sebagai sosok yang mengantar era baru bagi RI, yang terkenal sebagai negara non-blok di tengah krisis yang mendalam di tatanan internasional.
“Meningkatkan keamanan adalah salah satu poin penting, di mana saya telah menunjukkan komitmen terhadap pasukan militer dan keamanan yang dikelola dengan baik saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan,” kata Prabowo dalam wawancara berjudul “Exclusive: The Ex-General Who Plans To Make the Largest Muslim Nation a World Power”.
“Tentu kita memerlukan militer yang kuat dan mampu mempertahankan setiap inci wilayah kita. Tapi apakah itu cukup jika kita tidak bisa menjamin kemandirian pangan, energi, dan air? Saya kira tidak demikian,” imbuhnya.
Prabowo mengatakan visinya soal keamanan jauh lebih luas dan ambisius, karena meyakini jalan menuju Indonesia yang aman dan kuat adalah melalui pembangunan negara dan kesejahteraan rakyat.
“Itu lah sebabnya setiap survei menunjukkan dukungan rakyat terhadap kami semakin meningkat dari minggu ke minggu, seiring dengan semakin dekatnya pemilu,” ujar Prabowo.
Dia mengatakan, “Masyarakat Indonesia tahu bahwa saya adalah orang yang menepati janji. Mereka tahu bahwa saya akan berjuang mati-matian untuk menerapkan setiap usulan kebijakan…. Itu sebabnya mereka akan memilih saya.”
Newsweek juga mengulik tanggapan Prabowo soal pemilu RI yang akan dihelat saat krisis yang kian mendalam pada tatanan internasional.
Dalam hal ini Prabowo menyebut kepiawaian RI ketika memimpin ASEAN pada periode tahun 2023, dan saat memegang Presidensi G20. Dia juga menyebut bakal fokus pada reformasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Soal konflik Rusia vs Ukraina, Prabowo mengatakan perlunya perubahan di dunia, serta pengaruh dari negara seperti Indonesia dan negara-negara Selatan lainnya untuk memainkan peran yang lebih tegas dalam situasi geopolitik.
Sementara mengenai agresi Israel atas Palestina, dia menegaskan bahwa tindakan yang telah menewaskan lebih dari 20 ribu orang di Gaza ini harus dihentikan.
“Di bawah kepemimpinan saya, Indonesia akan terus mendukung Palestina. Kami akan terus mendukung hal ini di PBB, sebagai anggota OKI, di setiap forum dan segala cara yang kami bisa, hingga konflik tersebut terselesaikan untuk selamanya,” kata Prabowo.
Dia mengatakan dampak ketegangan antara dua negara besar seperti Amerika Serikat dan China terasa di negara-negara lain di kawasan. Sehingga dia menegaskan bakal mempertahankan kemitraan, mengingat AS dan China merupakan mitra penting bagi RI.
“Jadi saya berupaya untuk meningkatkan pembangunan, perekonomian, kesejahteraan rakyat kita, meningkatkan keamanan, memodernisasi kemampuan pertahanan sehingga kita dapat menjamin setiap ini wilayah kita,” ungkap Prabowo.
“Saya percaya pada kebijaksanaan para filsuf kuno yang mengajarkan bahwa 1.000 teman itu terlalu sedikit, dan satu musuh berarti terlalu banyak. Ini akan menjadi prinsip saya baik dalam urusan domestik maupun internasional,” pungkasnya.