TEROPONGNEWS.COM, BEKASI – Kota Deltamas mengembangkan zona industri khusus untuk fasilitas pusat data atau data center. Zona industri khusus data center ini dilengkapi dengan sejumlah infrastruktur berteknologi tinggi, seperti jaringan serat optik atau fiber optic, dan pasokan listrik dengan layanan premium berkapasitas 993 mega volt ampere (MVA) dari PT PLN (Persero).
Infrastruktur yang mumpuni membuat sejumlah perusahaan menjatuhkan pilihannya untuk membangun data center di Kota Deltamas tepatnya di kawasan industri yang bernama Greenland International Industrial Center (GIIC).
Kota Deltamas mengalokasikan lahan seluas 300 hektare untuk kawasan Data Center Park. Hingga akhir 2023, penggunaan lahan untuk bisnis data center ini sudah mencapai lebih dari total 100 hektare.
Direktur dan Corporate Secretary PT Puradelta Lestari Tbk, Tondy Suwanto, mengatakan hingga 2023 sudah ada 14 tenant pusat data, baik berskala lokal maupun internasional yang telah bergabung di kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC). “Mereka antara lain PT Telkom Indonesia Tbk, serta Pusat Data Nasional milik Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga sejumlah perusahaan data center bertaraf internasional yang berasal dari Singapura, Australia, Amerika Serikat, dan Eropa,” katanya di Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi, Senin (18/12/2023).
Sebagai informasi PT Puradelta Lestari Tbk dan anak perusahaan merupakan pengembang kawasan industri terpadu modern Kota Deltamas. Perseroan ini mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp984 miliar di Sembilan bulan pertama tahun 2023 dengan segmen industri menyumbang sebesar Rp736 miliar. Sampai saat ini, segmen industri masih menjadi tulang punggung Perseroan, salah satunya yaitu Data Center.
Salah satu pusat data yang dibangun di Kota Deltamas adalah Pusat Data Nasional (PDN). Pembangunan Pusat Data Nasional pertama di Indonesia tersebut mulai dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di lahan seluas kurang lebih 5 hektare pada tahun 2022. Untuk pembangunan PDN, Kominfo menggelontorkan dana investasi sebesar 164,5 juta euro atau setara Rp 2,5 triliun. Keberadaan PDN ini diharapkan akan mendorong pelaksanaan e-Government yang efisien, efektif, transparan, serta terwujudnya Satu Data Indonesia.
Kapasitas pusat data ini mempunyai processor 25 ribu core, storage 40 PetaByte, memori 200 TeraByte, dan didukung kapasitas listrik 20 MW yang mampu dikembangkan sampai 80 MW. Sebagai Pusat Data Nasional pertama di Indonesia, keberadaan PDN di Kota Deltamas diharapkan dapat mendukung pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Kota Deltamas merupakan proyek joint venture antara Sinar Mas Land dan Sojitz Corporation dari Jepang dengan luas area ± 3.200 hektare. Township tersebut mengintegrasikan area hunian, komersial dan kawasan industri GIIC (Greenland International Industrial Center) bertaraf internasional yang dilengkapi dengan pengelolaan air bersih (WTP), pengolahan limbah (WWTP), penggunaan sumber daya listrik green renewable electricity dari instalasi PLN, serat optik dan area hijau.
Saat ini, Kota Deltamas sedang gencar mengembangkan lebih banyak fasilitas dan infrastruktur guna mendukung kegiatan live, work, and play. Sejumlah fasilitas telah berdiri di antaranya sejumlah sekolah nasional maupun internasional (antara lain Cikarang Japanese School, Jakarta International University/Korean Education Complex, ITSB, SMK Ananda Mitra Industri, Pangudi Luhur), fasilitas Kesehatan (RS Mitra Keluarga dan Eka Hospital), hingga pusat perbelanjaan yakni AEON Mall yang saat ini telah memasuki proses penutupan atap dan akan beroperasi pada awal 2024.
Dari sisi akses, Kota Deltamas memiliki akses tol langsung Jakarta-Cikampek, tepatnya di KM 37 dan akses Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan di KM 31 saat ini sedang dibangun pemerintah dengan target beroperasi pada akhir tahun 2023. Selain itu Kota Deltamas akan terintegrasi dengan stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang telah beroperasi pada tahun ini.