TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan (P2KP) Provinsi Papua Barat Daya Melaksanakan Sosialisasi Mitigasi Tanggap Darurat kesiapsiagaan serta peningkatan kewaspadaan terhadap bencana di wilayah kerjanya, Senin (11/12/2023). Kegiatan tersebut merupakan, program tanggap kebencanaan 2023.
Adapun wilayah Dinas P2KP tersebut meliputi, Wiyah Pesisir serta sejumlah Pelabuhan Perikanan tangkap dan Pelabuhan Pelelangan Ikan yang ada di Provinsi Papua Barat Daya.
Kegiatan yang dilaksanakan selama satu hari tersebut diikuti oleh 70 peserta, di wilayah kerja P2KP. Mereka tampak antusias mengikuti sosialisasi tentang tanggap darurat bencana oleh pemateri dari BKG Sorong, Dit Polair Papua Barat, BPBD Prov Papua Barat Daya.
Ketua Panitia Penyelenggara Sosialisasi Tanggap Darurat, Sugiarto, S.Pi mengatakan kegiatan tersebut guna meningkatkan kesadaran, kepedulian dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian, kemampuan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana yang mungkin timbul sewaktu-waktu,” ucap Sugiarto.
Ia menegaskan sosialisasi tersebut merupakan salah satu kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat pesisir Kota Sorong Provinsi Papua Barat
“Kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Tanggap Darurat Nelayan Kota Sorong ini, adalah salah satu kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat pesisir Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya,” sambungnya
Melalui Kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Tanggap Darurat Nelayan Kota Sorong Papua Barat Daya akan dapat membantu Pemerintah Pusat dalam rangkah mencegah terjadinya suatu daerah yang rawan bencana / terbatas dari bencana alam dan di harapkan masuk dalam kategori provinsi di Indonesia yang terbatas fenomena bencana.
“Semoga masyarakat yang hadir dapat memahami kebencanaan, dan mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana,” imbuhnya.
Sebagai Ketua Panitia, Sugiarto berharap dengan adanya kegiatan seperti ini dapat mengurangi resiko yang diakibatkan oleh masyarakat.
“Harapannya, dapat mengurangi resiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana, terhadap masyarakat pada kawasan rawan bencana,” harap dia.