TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Persoalan pengungsi yang eksodus dari Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya akibat penyerangan dari kelompok kriminal bersenjata di Kisor, kini menjadi perhatian bukan saja pemerintah daerah tetapi sudah sampai pusat.
Presiden Republik Indonesia memerintahkan Mentri Dalam Negeri untuk turun langsung ke Provinsi Papua Barat Daya untuk melihat langsung kondisi masyarakat eksodus yang mengungsi ke sejumlah titik termasuk di Kabupaten dan Kota Sorong.
Tim kementrian dalam negeri dipimpin Staf khusus Mendagri bidang pemerintahan desa dan pembangunan perbatasan Hoiruddin Hasibuan bersama Pj Sekda PBD Edison Siagian dan Pj Bupati Maybrat Benhard Eduard Rondunuwu mengunjungi langsung para pengungsi di Aimas, Kabuaten Sorong, Jumat (13/10/2023).
Mereka bertemu langsung dengan para pengungsi yang sedang berada di kediaman anggota DPRK Maybrat Thomas Aitrem untuk mendengar keluhan pengungsi sekaligus memberikan bantuan bahan makanan (Bama).
Staf khusus Mendagri bidang pemerintahan desa dan pembangunan perbatasan Hoiruddin Hasibuan kepada wartawan menjelaskan bahwa masyarakat pengungsi ini sudah ingin kembali ke kampung halamannya namun karena tempat tinggal mereka masih rusak, fasilitas umum lainnya juga sehingga pemerintah berkewajiban memperbaiki.
Hoirudin mengatakan bahwa tidak mungkin para pengungsi diantar kembali ke kampung halamannya namun tidak ada tempat tinggalnnya karena itu pemerintah daerah sedang menyiapkan rumah serta fasilitas umum lainnya seperti sekolah, puskesmas dan kebutuhan lainnya.
“Pemerintah juga akan membantu biaya hidup masyarkat setelah kembali ke kampung halamannya selama enam bulan supaya mereka akan membangun kehidupan sebagaimana terjadi eksodus,” kata Stafsus yang juga Korspri Mendagri kepada wartawan.
Sementara Pj Bupati Maybrat Benhard Eduard Rondunuwu mengatakan dengan dukungan pemerintah pusat, maka pemerintah Kabupaten Maybrat dan Provinsi Papua Barat Daya akan menyiapkan apa yang menjadi tanggung jawab mereka dalam rangka pemulangan masyarakat pengungsi ini.
“Disamping rumah masyarakat yang harus diperbaiki, bahan makan biaya hidup selama 6 bulan pemerintah siapkan supaya masyarakat dapat kembali ke kampungnya masing-masing,” ujarnya.
Sedangkan anggota DPRK Maybrat Thomas Aitrem yang menampung 13 kepala keluarga (KK) dari Distrik Aifat Timur selama dua tahun memberikan biaya sendiri karena menjadi tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat maupun keluarga.
“Persoalan yang dihadapi masyarakat di kediamannya yaitu faktor ekonomi dan kesehatan ada yang sakit bahkan ada dua ibu yang melahirkan dalam rumah ini, namun saya tetap melayani masyarakat ini dengan hati,” ucap Thomas Aitrem.
Thomas sepakat dengan tim Kemendagri dan pemerintah daerah Maybrat agar masyarakat pengungsi ini segera dikembalikan ke kampungnya dengan menyiapkan biaya hidup selama enam bulan, “Saya pastikan setelah enam bulan pasti mereka sudah punya kebun dan kembali hidup seperti dulu,” ujarnya.
Tim Kemendagri bersama Pj Sekda Papua Barat Daya dan Pj Bupati Maybrat meninjau langsung beberapa Distrik dan kampung daerah Aifat Raya yang masyarakat mengungsi, Sabtu (14/10/2023) memastikan kondisi rumah serta keamanannya kondusif.