Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Jelang Festival Pesona Meti Kei 2023, Wabup Malra Lepas Peserta Karnaval Budaya

×

Jelang Festival Pesona Meti Kei 2023, Wabup Malra Lepas Peserta Karnaval Budaya

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Malra, Petrus Beruatwarin melepaskan peserta karnaval budaya, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Festival Pesona Meti Kei 2023, yang berlangsung di jalan Langgur-Kolser, Kabupaten Malra, Sabtu (7/9/2023). Foto-Rudy Sopaheluwakan/TN
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, MALRA – Wakil Bupati Maluku Tenggara (Malra), Petrus Beruatwarin melepaskan peserta karnaval budaya, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Festival Pesona Meti Kei 2023.

Kegiatan karnaval budaya yang berlangsung di jalan Langgur-Kolser, Kabupaten Malra, Sabtu (7/9/2023), diikuti oleh 70 peserta. Kegiatan ini turut dihadiri Bupati Malra, Muhammad Thaher Hanubun berserta forkopimda di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malra.

Example 300x600

Bupati Malra, Thaher Hanubun dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Wabup Malra, Petrus Beruatwarin menyampaikan ucapan terima kasih atas pelaksanaan karnaval budaya ini.

“Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua tim peserta karnaval. Kehadiran dan keikutsertaan dalam karnaval ini, menunjukkan kepedulian dan kecintaan kepada daerah ini,” kata Hanubun.

Menurutnya, Festival Pesona Meti Kei atau FPMK merupakan ajang promosi pariwisata daerah. Nama besar dan gaung FPMK sudah cukup dikenal, baik dalam lingkup regional bahkan sampai ke tingkat nasional.

Dia mengaku, sudah lebih dari 3 (tiga) tahun, FPMK masuk dalam agenda promosi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hal ini bermakna, peluang pengembangan pariwisata Maluku Tenggara semakin terbuka.

“Peluang ini harus mampu Kita sambut dengan cara, memperbaiki dan menyiapkan masyarakat, untuk benar-benar siap dan mau untuk berkembang, yaitu dalam hal keamanan harus terjaga. Apapun rencana dan harapan kita semua hanya bisa terwujud, jika kondisi keamanan bisa terjamin,” tegas Hanubun.

Dikatakan, masyarakat harus terbuka, ramah dan bersedia untuk menerima investasi. Masyarakat harus bersatu, tidak mudah terpecah belah, dan berkeinginan yang sama untuk semakin maju dan berkembang.

“Setiap persoalan diselesaikan dengan musyawarah untuk mufakat. Jangan mudah tersulut oleh informasi sesat, hoax atau provokasi,” pungkas dia.

Lebih lanjut dia menyatakan, pariwisata Maluku Tenggara tidak terlepas dari aspek budaya. Budaya Kei yang sangat kental dan sarat filosofi merupakan daya tarik, yang terbukti mampu menarik minat pengunjung.

Karnaval budaya hari ini harus optimal menjadi sarana memperkenalkan kekayaan nilai budaya, dan kesenian yang kita miliki. Setiap peserta harus secara informatif, menyampaikan makna dan filosofi, dari apa yang ditampilkan,” ujar dia

“Hal ini penting, agar karnaval tidak hanya menjadi ajang tontonan. Tetapi yang lebih penting, melalui karnaval ini, ada proses pembelajaran dan penyampaian informasi kepada masyarakat dan pengunjung yang menyaksikan,” imbuh Hanubun.

Menurut Hanubun, pengembangan pariwisata di Maluku Tenggara dilaksanakan dengan membawa semangat inklusif. Artinya, pariwisata Maluku Tenggara adalah pariwisata yang terbuka. Keterlibatan masyarakat secara luas adalah inti dari pariwisata Maluku Tenggara.

Aktivitas keseharian masyarakat, yang menggambarkan nilai-nilai hidup orang Kei adalah modal untuk pengembangan pariwisata. Rangkaian FPMK tahun 2023 menunjukan, bahwa keterlibatan masyarakat adalah instrumen penting, dalam pengembangan pariwisata Maluku Tenggara.

“Rangkaian kegiatan yang dilakukan secara tersebar di beberapa lokasi, serta melibatkan berbagai kelompok etnis dan kelompok masyarakat adalah sinyal, bahwa pengembangan pariwisata Maluku Tenggara adalah milik dan tanggung jawab kita semua,” tandas Hanubun.

Example 300250
Example 120x600