Berita

Bupati Thaher: Kita Patut Bersyukur Dikaruniai Kondisi Kehidupan yang Harmonis

×

Bupati Thaher: Kita Patut Bersyukur Dikaruniai Kondisi Kehidupan yang Harmonis

Sebarkan artikel ini
Penandatanganan prasasti, yang dilakukan Ketua MPH Sinode GPM, Elifas Tomix Maspaitella dan didampingi Bupati Malra, M. Thaher Hanubun, saat peresmian dan penthabisan gedung Gereja Ebenhaezer, Jemaat GPM Mun Wervan, Kecamatan Kei Besar Utara Barat, Minggu (8/10/2023). Foto-Rudy Sopaheluwakan/TN

TEROPONGNEWS.COM, MALRA – Bupati Maluku Tenggara (Malra), Muhamad Thaher Hanubun menghadiri peresmian dan penthabisan gedung Gereja Ebenhaezer, Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Mun Wervan, Kecamatan Kei Besar Utara Barat, Minggu (8/10/2023).

Selain Bupati Malra, hadir dalam acara peresmian gedung Gereja Ebenhaezer, Jemaat GPM Mun Wervan, Wakil Bupati Malra, Petrus Beruatwarin, Ketua MPH Sinode GPM, Elifas Tomix Maspaitella dan forkopimda di lingkup Pemkab Malra.

“Kita patut bersyukur, karena dikaruniai kondisi kehidupan kekerabatan, persaudaraan, dan sikap saling menghargai dalam harmoni sosial, yang terus tumbuh dan terjaga dalam kekayaan tradisi di Bumi Larwul Ngabal,” kata Bupati Thaher.

Dia juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada panitia Pembangunan, serta seluruh masyarakat Mun Wervan, yang telah bekerja keras sampai dengan peresmian gedung Gereja Ebenhaezer.

“Apresiasi juga kepada panitia peresmian dan pentahbisan yang langsung dipimpin oleh Bapak Pendeta Anakotta, yang dalam kesibukan di jemaat Anugerah, tapi sempat memimpin langsung kepanitiaan untuk menyukseskan acara hari ini,” puji dia.

5111
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Bupati Thaher juga mengingatkan jemaat GPM Mun Wervan, untuk mengingat kembali perjuangan pribadi-pribadi hebat, yang telah memperjuangkan sampai terselesaikannya gedung Gereja Ebenheizer yang baru ini.

Pasalnya, lanjut dia, mereka telah memulai dengan sebuah kerja keras yang terkadang diwarnai dengan caci maki dan hujatan. Mereka telah memulai dengan keringat dan air mata. Dan hari ini, sebuah kerinduan besar telah terlaksana.

“Saya juga mengajak kita semua mengenang kembali para pendeta dan guru agama, yang telah turut menjaga dan memelihara iman GPM, agar tetap tumbuh subur di Ohoi Mun Wervan ini,” pungkas dia.

Menurut Bupati Thaher, beberapa waktu belakangan ini Kabupaten Malra dihantam dengan berbagai persoalan, yang membutuhkan kedewasaan dan hati yang bersih, untuk memilah-milah dan menganalisa berbagai persoalan secara lebih baik dan bijaksana.

Dia mengaku, ancaman perpecahan terus ada dan datang dari mereka yang tidak ingin daerah ini bangkit dan lebih maju lagi.

“Kita harus berjalan bersama, bergandengan tangan untuk menatap Maluku Tenggara yang lebih baik. Semoga gedung gereja yang diresmikan hari ini, menjadi tanda persaudaraan bagi kita semua,” harap Bupati Thaher.

Lebih lanjut Bupati Thaher menambahkan, Pemerintah Daerah telah menggelontorkan anggaran lebih dari Rp 100 miliar, untuk membangun sarana peribadatan, maupun pembiayaan atas kegiatan-kegiatan kerohanian di Maluku Tenggara.

Mungkin saja ini terbesar dari seluruh daerah di Provinsi Maluku, dalam satu periode kepemimpinan.

“Ini kami lakukan karena kami percaya, ketika kami membangun sarana ibadah, maka di sana ada doa untuk pemerintahan ini. Dan itu terbukti, bahwa ditengah badai krisis, pembangunan di Kabupaten Maluku Tenggara masih tetap dapat berjalan dengan baik,” ujar dia.

“Pada kesempatan ini, saya mau mengajak kita semua untuk terus mendoakan untuk daerah ini, agar tetap hidup rukun dan semakin berkembang,” ajak Bupati Thaher.

Untuk diketahui, usai meresmikan gedung Gereja Ebenhaezer, Jemaat GPM Mun Wervan, Bupati Thaher bersama forkopimda kemudian melanjutkan perjalanan ke Jemaat GPM Waer, untuk meresmikan pastori, dan gedung gereja sementara Pniel di jemaat tersebut.

Ketua MPH Sinode GPM, Elifas Tomix Maspaitella dalam sambutannya, saat meresmikan gedung gereja Pniel sementara, jemaat GPM Waer mengatakan, proses pembangunan gedung gereja ini berlangsung selama lebih dari tiga tahun, dan ditangani secara koordinatif oleh majelis jemaat, serta warga jemaat GPM Waer sebagai tiang penyangga utama.

Sampai pada peresmiannya di hari ini, lanjut dia, bahwa pembangunan gedung gereja Pniel sementara, merupakan aktualisasi keputusan persidangan ke-17 jemaat GPM Waer, demi menjawab kebutuhan pelayanan yang lebih optimal.

“Sejujurnya kami mengaku, bahwa sesungguhnya banyak kendala yang dihadapi, dalam proses pembangunan dimaksud, sehingga kadang melahirkan ketegangan diantara kami,” tandas Maspaitella.