Berita

Wattimena: Kota Ambon Termasuk Kategori Daerah Minus Hasil SDA

×

Wattimena: Kota Ambon Termasuk Kategori Daerah Minus Hasil SDA

Sebarkan artikel ini
Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi Pengembangan Daerah Bidang Sumber Daya Alam (SDA)”, yang berlangsung di ruang rapat Vlisingen, Lantai 2, Balai Kota Ambon, Rabu (16/8/2023). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – PJ Wali Kota, Bodewin M. Wattimena menyatakan, jika Kota Ambon termasuk kategori daerah minus hasil Sumber Daya Alam (SDA), khususnya pasokan sayur dan lain sebagainya.

Demikian disampaikan Wattimena, saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi Pengembangan Daerah Bidang Sumber Daya Alam (SDA)”, yang berlangsung di ruang rapat Vlisingen, Lantai 2, Balai Kota Ambon, Rabu (16/8/2023).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, dengan narasumber yakni, Kepala Bappeda-Litbang Kota, Enrico Matitaputty, dan Kepala Perwakilan BI Maluku, Rawindra Ardiansyah.

“Dalam beberapa kesempatan, saya sampaikan selalu sampaikan hal itu. Untuk itu melalui rakor ini kita dapat merancangkan kegiatan pertanian, dan perkebunan secara intensifikasi, agar memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar dia.

Menurut Wattimena, rakor ini memegang peran penting, karena selanjutnya apa yang dilakukan hari ini, akan dilaksanakan dan dilanjutkan dengan tahap evaluasi, guna meningkatkan kesejahteraan warga/masyarakat di Kota Ambon.

Dikatakan, ada 4 (empat) tujuan penting dari pelaksanaan rakor, yakni pertama usai terbangun perencanaan yang baik, diharapkan ketersediaan pangan cukup bagi warga kota ini.

“Yang kedua, dari seluruh proses pembangunan, tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga kita (pemerintah) ingin nelayan dan petani mengalami peningkatan pendapatannya, sehingga berdampak pada kesejahteraan,” harapnya.

Ketiga, warga dapat membeli bahan makanan dan ikan dengan harga yang terjangkau. Keempat; Nelayan dan petani dapat terus memproduksi bahan kebutuhan masyarakat, yakni menangkap ikan, dan menghasilkan bahan makanan seperti sayur, cabai, dan lainnya, yang berkualitas.

“Kita terus diminta untuk mengendalikan harga barang kebutuhan pokok, supaya tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap inflasi. Kita butuh harga yang tidak terlalu tinggi, dari petani dan nelayan, sehingga masyarakat (pembeli/konsumen) dapat menjangkaunya,” tandas Wattimena.

Wattimena berjanji, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akan berupaya untuk membantu, memfasilitasi kebutuhan para petani dan nelayan, agar bahan makanan yang dihasilkan dari keduanya dapat dinikmati dengan harga terjangkau, yang tentunya tidak berimplikasi pada inflasi kota ini.

“Pempus, pemprov, dan pemkot dapat menyusun dan mengembangkan kebijakan, regulasi iklim pertanian dan investasi yang cakap, agar berjalan dengan baik. Kita harus membantu dalam hal ini memfasilitasi kebutuhan para petani dan nelayan, guna meningkatkan produksi ketika dan pertanian di kota ini,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Perikanan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dengan peserta rakor yang merupakan nelayan dan petani yang berdomisili pada lima Kecamatan di Kota Ambon.

358_PENGUMUMAN-HASIL-PENELITIAN-ADMINISTRASI_PPD