TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Penipuan bermodus kerja online yang memiliki nama Platform Apk Starship Scam akhir-akhir ini mulai banyak memakan korban dan kembali meresahkan masyarakat. Terbaru seorang wiraswasta bernama Janter (28) telah menjadi korban dengan kerugian mencapai belasan juta rupiah.
Pria asal Maluku ini menjelaskan, awalnya ia ditawari teman melalui aplikasi Facebook. Lalu, ia tergiur untuk menggunakan platform tersebut karena pada awalnya dirinya mendapatkan akun secara gratis dengan diimingi keuntungan yang sangat besar.
“Saya dikasih modal Rp250 ribu, habis itu diarahkan untuk menjalankan misi dengan belanja menggunakan modal awal itu,” ujar Janter kepada TeropongNews, Jumat (28/7/2023).
Kemudian, Janter mengungkapkan, awalnya semua berjalan normal dan sesuai harapannya karena ia berhasil mendapat pundi-pundi poin yang banyak. Karena hal itu, dirinya mengaku mulai terpancing dan ingin terus mendapatkan poin yang lebih banyak dengan cara melakukan pengisian saldo ke platform tersebut.
“Karena harus menjalankan misi dan sisa tiga kali lagi hingga 30 agar misi selesai, saya terus melakukam top up (transfer uang). Tapi semakin besar nominal yang saya gunakan untuk misi tersebut tapi lama-lama tidak ada kejelasan,” jelasnya.
Lebih lanjut, karena mulai curiga dan ingin mengambil kembali uang miliknya, ia mulai menguhubungi melalui whatsapp dan telfon. Namun, jawaban dari admin platform tersebut tidak bertanggung jawab karena mengaku hanya pihak ketiga.
“Saya sudah lakukan bergbagai cara untuk menghubungi adminnya, tapi kok malah ngakunya tidak bertanggung jawab,” tutur Janter.
Untuk itu, kini dirinya akan melakukan upaya menempuh jalur hukum dengan melaporkan kejadian yang dialaminya kepada pihak kepolisian.
“Saya sudah rugi besar jutaan rupiah, saya akan laporkan ini ke polisi supaya ada tindakan untuk menangkap para penipu ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, modus penipuan berkedok menyelesaikan misi dengan berbelanja diplatform ini, menggunakan jasa seorang perempuan untuk menghubungi korban secara langsung dan personal. Foto-foto menggiurkan juga digunakan agar memancing para korban untuk menggunakan plarform tersebut.
Tak hanya itu, komunikasi secara pribadi juga dilakukan agar mengelabuhi korban. Tetapi saat korban sudah mentransfer dengan jumlah yang banyak dan menanyakan keberadaan uangnya, perempuan atau admin itu mengaku tidak tahu dan tidak bertanggung jawab.
