Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kriminalitas

Polres Tangsel Lamban Ungkap Kasus Jual Beli Mobil Online, Korban Penipuan Surati Jokowi dan Kapolri

×

Polres Tangsel Lamban Ungkap Kasus Jual Beli Mobil Online, Korban Penipuan Surati Jokowi dan Kapolri

Sebarkan artikel ini
Januar Supriatna (36) asal Cibubur, Jakarta Timur, yang merupakan korban penipuan dalam jual-beli mobil melalui platform media sosial (medsos). (Foto : Ist).
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kembali terjadi aksi penipuan dalam jual-beli mobil melalui platform media sosial (medsos). Korban yang merupakan warga asal Cibubur III, Jakarta Timur bernama Januar Supriatna (36) menjadi sasaran pelaku penipuan yang dilakukan secara online.

Januar sang korban, telah mengambil langkah tegas dengan melaporkan kasus ini ke Mapolres Tangerang Selatan (Tangsel) dengan nomor TBL/B/807/IV/2023/SPKT/Polres Tangsel/Polda Metro Jaya.

Example 300x600

Namun amat sangat disayangkan, pengaduan yang dilakukan korban belum juga mendapatkan respons maupun tindak lanjut dari Mapolres Tangsel. Hal ini membuat dirinya sangat kecewa dengan lambannya penanganan yang dilakukan pihak Kepolisian dalam mengungkap kasus tersebut.

Dengan lambannya penanganan ini, Januar pun membuat surat terbuka yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat terbuka itupun kemudian diunggah di media sosial (Medsos) melalui kanal Youtube @jaritangsel.

Hal ini dilakukan demi mencegah agar tidak adanya lagi korban-korban selanjutnya dalam transaksi jual beli-onlne di media sosial.

Januar menyebut, dalam kasus ini pelaku seperti sistematis dan terbiasa dalam menjalankan aksinya. Oleh karena itu, pria kelahiran Jakarta ini menduga adanya sindikat dalam kasus jual-beli mobil yang dipasarkan secara online ini.

“Saya sangat menyesal dengan tindakan kepolisian, saya melihat polisi sangat lamban dalam mengusut kasus ini. Seharusnya polisi sebagai pengayom masyarakat dan menjaga kemanan masyarakat dapat bertindak cepat dalam mengusut kasus penipuan seperti ini,” ujar Januar kepada wartawan di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Senin (3/7/2023).

“Untuk mencegah korban lainnya, saya layangkan surat terbuka dan memohon kepada Panglima Polri dan Presiden untuk segera usut tuntas kasus penipuan jual-beli mobil online ini,” tambahnya.

Setelah itu, Januar mengaku, belakangan ini sering mendapatkan informasi terkait kasus penipuan serupa marak terjadi di wilayah Tanggerang Selatan.

“Ternyata kasus seperti ini sudah sering terjadi di Tangsel,” ucap Januar.

Kemudian, ia juga mengungkapkan, dirinya hendak melakukan pembayaran melalui transfer setelah melihat kelengkapan dari STNK dan BPKB mobil tersebut. Namun, pemilik mobil berinisial S malah menyuruh Januar melakukan pembayaran dengan mentransfer kerekening saudaranya bernama Abdul.

Lebih lanjut, setelah transfer berhasil dilakukan dan hendak membawa mobil yang dibelinya, dikatakan Januar, S berdalih duit yang ditransfer belum masuk ke rekening saudaranya.

Namun, yang amat sangat disayangkan Korban, S yang merupakan penjual mobil hanya ditetapkan sebagai saksi oleh Polres Tanggerang Selatan dalam kasus ini. Padahal, ditegaskan Januar, jelas-jelas transaksi jual-beli dilakukan dirumah S sang penjual mobil bernomor polisi B 1572 BZB.

“Statusnya masih saksi, waktu itu saya ga bisa melaporkan mbanya (S-red), mau ga mau hanya Abdul yang dilaporkan, yang kita ga tau Abdul itu siapa, yang awalnya mbanya bilang saudaranya begitu uang masuk bukan saudaranya,” ungkapnya.

Atas dasar itu, ia pun mengaku geram dengan Mapolres Tanggerang Selatan yang belum juga memberikan kejelasan ihwa kelanjutan kasus penipuan yang menimpa dirinya. Apalagi, dikatakan Januar, pihak ke Polisian telah menemukan alamat rumah pemilik rekening yang diakui S adalah saudaranya.

“Kita sudah sampai di rumah penjahatnya, rumah penerima transfer yang ada di Cianjur, sementara pihak kepolisian polres Tangsel belum ada titik terang ke kami, di Cianjur kami bertemu dengan orang tua pemilik rekening bersama tim BCA karena BCA memiliki tim untuk kasus seperti ini,” jelas Januar dengan nada kesal.

Dikatahui, kejadian tersebut berawal saat korban (Januar) melihat iklan sebuah mobil bekas alias seken dalam kolom jual beli online di salah satu platform media sosial (medsos) Facebook.Karena dirasa cocok, lalu pada tanggal 30 April 2023 korban melakukan survei ke rumah pemilik mobil yang saat ini berstatus saksi untuk memeriksa kondisi mobil beserta surat-suratnya sekaligus melakukan transaksi.

Setelah merasa cocok dengan kondisi mobil yamg dijual, ia pun melakukan transaksi dengan S. Sebelum Januar melakukan transfer kepada rekening orang yang diperintahkan S, Yanuar sempat beberapa kali meyakinkan dan mempertanyakan kenapa tidak ke rekening S sebagai pemilik mobil, namun S meyakinkan dengan menyebut nomor rekening orang yang dituju merupakan saudara kandungnya sendiri

Example 300250
Example 120x600