Berita

Polres Raja Ampat Kawal Aksi Demo Padagang Pasar Mbilin Kayam Raja Ampat

×

Polres Raja Ampat Kawal Aksi Demo Padagang Pasar Mbilin Kayam Raja Ampat

Sebarkan artikel ini
Polres Raja Ampat yang kerahkan untuk mengamankan jalannya demo dari para pedagang Pasar Mbilin Kayam Raja Ampat, Foto Polres Raja Ampat /TN

TEROPONGNEWS.COM, RAJA AMPAT – Polres Raja Ampat mengamankan Aksi unjuk rasa dari gabungan Pedagang Pasar Mbilin Kayam, Petani dan Nelayan Kabupaten Raja Ampat dalam rangka menolak Pemindahan Pasar Mbilin Kayam ke Pasar Snon Bukor, Senin (10/07/2023).

Masa yang jumlahnya ratusan orang itu berjalan dari Pasar Mbilin Kayam sekitar pukul 09:15 menuju Kantor DPRD Kabupaten Raja Ampat dengan membentangkan berbagai macam tulisan di spanduk yang pada intinya para pedagang menolak untuk direlokasi.

Adapun bunyi tulisan yang bawah para pendemo yaitu :

  1. Pasar snon bukor tidak layak.
  2. Kami pedagang pasar pinang, pasar ikan dan Pasar sayur kami belum siap pindah ke pasar snon bukor.
  3. DPRK jangan tutup mata.
  4. Pemerintah belum siapkan transportasi/kendaraan.
  5. Banyak masyarakat yang tidak punya kendaraan.
  6. Jalan belum layak di lalui.
  7. Kami pastikan hasil dagangan kami tidak terjual /rusak.

Kehadiran para pedang pasar Mbilin Kayam di temui Anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat dari Partai Demokrat Yardin bersama Benoni Saleo, Sekwan Raja Ampat, Mohliyat Mayalibit, S.H. Kabag OPS Polres Raja Ampat, AKP Reynold Lesiloro, S.os dan jajarannya.

Arek George Mambrasar salah satu Kordinator aksi dalam orasinya mengatakan masyarakat menolak relokasi pasar dari Mbilin Kayam ke Pasar Snon Bukor karena tidak efektif.

“Kami masyarakat atas nama Semua Pedagang Pasar MBILIM KAYAM Kabupaten Raja Ampat hadir disini merespon untuk menolak perpindahan Pasar tradisional pinggir kali samping WTC ke pasar Snon Bukor yang Menurut kami tidak efektif,” ujar Arek Mambrasar.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat melalui Dinas Perindagkop mengambil keputusan sepihak dan tidak tepat. Untuk itu, kata Arek Mambrasar DPRD sebagai Legislatif menindak lanjuti apa yang menjadi permintaan masyarakat.

“Kami anggap Pemerintah Raja Ampat melalui Dinas perindagkop mengambil keputusan secara sepihak dan tidak tepat, kami hadir untuk ketemu Wakil Rakyat DPRD Raja Ampat dengan tujuan agar mendengarkan pernyataan kami masyarakat pedagang pasar,” lanjutnya.

Sementara itu, Benoni Saleo Anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat Fraksi Demokrat yang menemui pada pendemo mengapreasi para pendemo yang mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Raja Ampat.

“kalian datang di tempat yang sangat tepat, yang mana jika kalian pergi ke Pemda dulu baru ke Kantor DPRD itu sangat tidak tepat karena melalui kami kalian menyampaikan aspirasi barulah kami sampaikan ke Pemda Kabupaten Raja Ampat,” ujar Benoni.

Ia berharap, para mendemo memberikan waktu untuk selanjutnya DPRD Kabupaten Raja Ampat melakukan pembahasan terkait pasar yang saat ini menjadi kontroversi dengan Pemerintah Daerah.

“Berikanlah waktu untuk DPRD membahas bersama unsur – unsur Pemerintah Daerah, dan perwakilan pedagang sehingga masalah ini memiliki solusi yang baik,” tutupnya.

Menanggapi jawaban DPRD Raja Ampat yang di sampaikan oleh Benoni Saleo, Jumhari yang merupakan salah satu pedagang pasar Mbilin Kayam mengatakan para pedagang menunggu hasil musyawarah yang dilakukan DPRD Raja Ampat Bersama Pemerintah Daerah.

“Kami menunggu pelaksanaan musyawarah antara DPRD Kab. Raja Ampat, Pemerintah Daerah dan Perwakilan Pedagang Pasar sehingga rencana relokasi pasar menemukan solusi yang terbaik,”ujar Jumhari.

358_PENGUMUMAN-HASIL-PENELITIAN-ADMINISTRASI_PPD