TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pedagang parsel bernama Dudung (37) mengaku omzet penjualannya menurun 20 persen jelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.
Menurutnya, penjualan tahun 2023 ini lebih buruk ketimbang penjualan 2022 yang lebih menguntungkan baginya.
“Jatuh banget sih enggak, tapi memang menurun sekitar 20 persen,” ucapnya saat ditemui TeropongNews di kawasan Pasar Kembang, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2023).
Dalam pengalamannya berdagang selama di sini penjualan parsel terbanyak terjadi pada H-10 jelang Lebaran. Permintaan kian meningkat dan pembeli banyak yang datang ke tokonya.
“10 hari sebelum lebaran, kalau dari hari pertama puasa sih enggak banyak untuk pembelinya,” ujarnya lebih lanjut.
Lebih lanjut, Dirinya menjelaskan soal parsel yang diperjualbelikan harganya bervariasi. Mulai dari Rp150 ribu hingga yang termahal Rp750 ribu.
“Untuk parsel yang udah jadi tergantung ada yang 150 ribu itu yang paling minim, 250 ada yang 350 sama yang paling mahal 750 tergantung dari isi makanannya,” ungkap Dudung.
Kemudian, pria asal Sukabumi itu berharap daya beli masyarakat dapat membaik untuk meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya para penjual parsel pascapandemi covid-19.
“Saya harap kedepannya bisa lebih baik lah dan harga-harga dari produsen bisa lebih terjangkau. Penjualan bisa lebih baik kalau harga-harga terjangkau,” pungas Dudung.