TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Iriana Joko Widodo dan delegasi terbatas berangkat menuju ke Hannover, Jerman, Sabtu (15/4/2023).
Salah satu agenda Presiden dan Ibu Iriana di Jerman adalah untuk menghadiri Hannover Messe tahun 2023 karena Indonesia menjadi negara mitra pameran tersebut.
“Pagi hari ini, saya, Ibu Negara dan delegasi terbatas akan berangkat menuju ke Hannover di Jerman. Indonesia menjadi negara mitra di Hannover Messe tahun 2023 dan tema yang diusung Indonesia adalah Making Indonesia 4.0,” ujar Jokowi dalam konferensi pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (14/4/2023).
Untuk diketahui, Hannover Messe merupakan pameran industri terbesar di Eropa dan Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang menjadi negara mitra resmi atau partner country.
“Saya akan secara resmi membuka Hannover Messe bersama Kanselir Jerman, Olaf Scholz,” kata Jokowi.
Selain menghadiri Hannover Messe, Presiden dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, serta bertemu dengan beberapa pengusaha besar dari Jerman.
Kemudian Jokowi pun menyebut Jerman adalah salah satu mitra dagang penting bagi Indonesia dan investor terbesar ke empat dari benua Eropa.
“Jerman adalah mitra dagang dan investasi penting di Eropa. Mitra dagang terbesar di antara negara Eropa dan investor terbesar ke-4 dari kawasan Eropa,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Presiden Jokowi beserta rombongan lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menggunakan pesawat kepresidenan GIA-1 sekitar pukul 11.00 WIB. Kemudian, Presiden direncanakan tiba kembali di Tanah Air pada Selasa (18/4/2023).
Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta Ibu Wury Ma’ruf Amin, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar turut hadir untuk melepas keberangkatan Presiden Jokowi beserta Ibu Iriana menuju Hanover, Jerman.
Dalam keberangkatannya Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Jerman diikuti oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/Kepala Protokol Negara Andi Rachmianto, Komandan Paspampres Rafael Granada Baay, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.