Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Mahfud: Ada Pergerakan Rp 300 Triliun Mencurigakan di Kementerian Keuangan

×

Mahfud: Ada Pergerakan Rp 300 Triliun Mencurigakan di Kementerian Keuangan

Sebarkan artikel ini
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. (foto: Instagram/mohmahfudmd).
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku sudah mengantongi laporan mengenai adanya arus uang mencurigakan bernilai fantastis Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Saya sudah dapat laporan terbaru tadi pagi, malah ada pergerakan mencurigakan senilai Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai,” kata Mahfud MD kepada wartawan dikutip TeropongNews di Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Example 300x600

Mahfud memastikan, temuan ini tentu saja di luar transaksi Rp 500 miliar dari rekening eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo dan keluarganya yang telah diblokir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Mendapati temuan pergerakan uang mencurigakan tersebut, lantas Ketua Tim Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang (TPTPPU) ini langsung melaporkannya kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.

Mahfud berujar, di sisi bersamaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa satu per satu pegawai Kemenkeu yang diduga ada di pusaran TPPU. Dia meminta pemimpin kementerian atau lembaga terkait untuk melacak temuan mencurigakan ini.

“Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya enggak sampai triliunan, (sekitar) ratusan miliar. Hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira Rp 300 triliun. Itu harus dilacak, dan saya sudah sampaikan ke Bu Sri Mulyani (Menkeu), PPATK juga sudah menyampaikan,” ujar mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Mahfud pun menjamin bahwa temuan ini bukan isapan jempol alias kabar hoaks, karena ada data tertulis yang ia peroleh. Di zaman digital seperti ini, menurut dia, pasti sulit untuk menyembunyikan sesuatu.

“Kenapa saya bicara kepada saudara, karena kita kan tidak bisa sembunyi-sembunyi di era sekarang. Saya enggak ngomong, itu juga bisa bocor keluar. Maka saya sampaikan mendahului berita hoaks. Ini saya sampaikan tidak hoaks, ada datanya tertulis,” jelas Mahfud MD.

Example 300250
Example 120x600