Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Kota Ambon Memiliki Angka Prevalensi Stunting Terendah di Maluku

×

Kota Ambon Memiliki Angka Prevalensi Stunting Terendah di Maluku

Sebarkan artikel ini
PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, saat Roadshow bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (8/3/2023). Foto-Ist/TN
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Fokus Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam penurunan angka stunting tahun 2022 membuahkan hasil, dengan angka prevalensi stunting terendah di Provinsi Maluku, dan lebih rendah dari tingkat nasional yakni 21,1 persen.

“Tugas pemerintah daerah adalah melakukan seluruh kebijakan pemerintah pusat, teristimewa penanganan kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting. Selama saya menjabat Pemkot Ambon fokus untuk hal-hal seperti itu,” kata PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena kepada wartawan, di Ambon, Kamis (9/3/2023).

Example 300x600

Dia mengaku, upaya untuk menekan stunting dilakukan melalui tiga hal, yakni perbaikan tata kelola, intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

“Wujudnya Pemkot Ambon menjadi kabupaten/kota pertama, yang membuat program inovasi orang tua asuh stunting. Jadi, seluruh pejabat struktural termasuk saya setiap bulan kita memberikan sejumlah dana, yang dikelola oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, untuk memberikan suplai bahan makanan tambahan bagi penderita stunting,” tegas Wattimena.

Menurutnya, Pemkot Ambon juga memiliki program Gerakan Peduli (Garpu) Stunting, yang meliputi seluruh aspek baik dari kesehatan, KB maupun perumahan.

“Yang menjadi kendala kita adalah, kurangnya dana untuk rumah layak huni, sementara untuk fasilitas yang masih kurang yakni Alat Ultrasonografi (USG) pada puskesmas, yang kebanyakan sudah rusak dan alat pengukur antropometri” katanya.

Terkait kendala itu, maka dalam tahun ini Kota Ambon mendapat bantuan 21 unit alat USG dari Kementerian Kesehatan, sehingga nantinya semua Puskesmas di Kota Ambon sudah memiliki USG.

“Sudah kami sampaikan ke Kemenko PKM, kebutuhan sebanyak 178 unit alat antropometri, nanti akan dibantu,” tambahnya.

Wattimena berharap dengan terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung, serta dibarengi dengan kiat-kiat, intervensi maupun inovasi serta kepedulian dari tim penggerak PKK, untuk terus turun di seluruh Posyandu mengecek anak-anak penderita stunting By name by address, maka upaya tersebut akan tepat sasaran, dan angka stunting Kota Ambon semakin menurun.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *