TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Sebagai fasilitas umum demi kemudahan akses transportasi untuk warga, Pemprov DKI Jakarta lakukan evaluasi dan optimalisasi di Skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan.
Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo menyebut hal itu dilakukan sebagai pemisahan jalur dilakukan agar kedepannya masyarakat dapat menggunakan angkutan umum massal.
“Saat ini sudah dilakukan pemisahan. Bagi masyarakat yang nantinya akan melakukan perjalanan lanjutan dengan angkutan umum massal, mereka akan keluar dan tap out, misalnya dari Stasiun Kebayoran, lalu mereka tap in kembali di mesin yang langsung masuk menuju ke Halte Transjakarta, baik itu koridor 8 maupun koridor 13,” kata Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo, dalam pernyataan tertulis yang diterima TeropongNews, di Jakarta, Rabu(8/2/2023).
Lanjut Syafrin, bagi masyarakat yang tidak melanjutkan angkutan umum, secara otomatis tidak perlu membayar lagi. Namun saat ini pemisah jalur masih bersifat sementara dan terus ditingkatkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan, tujuan Skywalk untuk mengintegrasikan penumpang antarmoda, yaitu Stasiun KRL (Commuter Line) Kebayoran-Halte Transjakarta Pasar Kebayoran Lama Koridor 8-Halte Transjakarta Velbak Koridor 13.
“Prioritasnya untuk pengguna moda transportasi terintegrasi. Namun, dengan adanya pemisahan ini, bagi masyarakat umum yang ingin melintas sekadar untuk menyeberang atau berfoto juga tidak dikenakan biaya,” ujar Hari.
Selain itu, Kepala Divisi (Kadiv) Sekretaris PT TransJakarta Anang Rizkani Noor berkata, terdapat petugas yang ditempatkan di pintu Skywalk masuk untuk memantau alur mobilisasi warga.
“Betul, ada petugas. Semoga penumpang yang akan melintas tersosialisasi dan memahami rute yang akan dituju. Tentunya kita ingin Skywalk Kebayoran mampu memudahkan pengguna, dan tidak menyulitkan mobilisasi warga,” ucap Anang.