TEROPONGNEWS.COM, AMBON – DPRD Provinsi Maluku meminta Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik provinsi maupun kabupaten/kota, untuk segera mengindentifikasi kerusakan yang ditimbulkan, akibat gempa bermagnitudo 7,5, yang terjadi di Maluku Tenggara Barat pada Selasa (10/1/2023) pukul 00.47 WIB atau 02.47 WIT.
Akibat gempa tersebut, tercatat 3 rumah rusak berat, dan 4 rumah rusak ringan di Kecamatan Wuarlabobar. Sementara 1 rumah mengalami kerusakan berat di Kompleks BTN Lorong tiga. Tak hanya kerusakan, satu warga juga alami luka ringan.
“Gempa yang terjadi hari ini, itu merupakan situasi alam, dan kita tidak bisa untuk mengatakan apa-apa. Dan yang terpenting sekarang, pemerintah daerah harus segera mengidentifikasi kerusakan yang terjadi,” pinta Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Melkianus Sairdekut kepada wartawan, di ruang kerjanya, Selasa (10/1/2023).
Selain itu, kata dia, pemerintah daerah harus segera melakukan upaya tanggap darurat terhadap warga, yang rumahnya mengalami kerusakan, baik ringan, sedang maupun berat.
Sairdekut mengaku, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, ada satu korban jiwa akibat gempa tersebut.
“Kami berharap, BPBD provinsi dan kabupaten/kota maupun BNPB, untuk segera mengidentifikasi untuk melakukan upaya-upaya tanggap darurat pasca gempa yang terjadi,” ujar dia.
Untuk itu, dia meminta masyarakat yang bermukim di wilayah-wilayah yang menjadi pusat gempa, untuk mengikuti semua anjuran dan peringatan dari pemerintah, dalam hal ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Ini penting, karena ini bukan saja berkaitan dengan gempa, tetapi kita jug diperhadapkan dengan kondisi alam yang hujan, angin dan gelombang, itu juga cukup tinggi di wilayah-wilayah tertentu. Untuk itu, surat maupun anjuran pemerintah itu harus diikuti,” tandas Sairdekut.
Untuk diketahui, akibat gempa bermagnitudo 7,5 terjadi di Maluku Tenggara Barat, BMKG lalu mengeluarkan peringatan dini tsunami yang berakhir pukul 03.43 WIB.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat, untuk kembali beraktivitas normal. “Mengingat peringatan dini tsunami telah berakhir, maka diimbau untuk masyarakat di wilayah pesisir, agar kembali beraktivitas seperti biasa,” kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual.
Dwikorita meminta masyarakat tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dia juga mengimbau masyarakat, untuk menghindari bangunan retak dan rusak akibat gempa.
“Mohon periksa dan pastikan bangunan anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan, akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. Pastikan pula informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, yaitu Instagram atau Twitter BMKG,” tandas Dwikorita.