TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Upaya pencegahan dan penurunan angka Stunting oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, difokuskan pada pembinaan keluarga. Dimana peran keluarga sangat penting teristimewa para ibu.
“Peran keluarga sangat penting, teristimewa ibu-ibu, karena tanggung jawab merawat dan memelihara bayi, bukan saja setelah dilahirkan tetapi sejak masih dalam kandungan, bahkan sampai 1.000 hari pertama kehidupan,” kata PJ Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena kepada wartawan, di Ambon, Rabu (21/12/2022).
Pemkot, kata dia, terus berupaya melakukan sosialisasi, pembinaan, dan bimbingan kepada keluarga-keluarga, melalui peran ibu supaya dapat membantu mencegah dan menurunkan angka stunting yang menjadi isu nasional.
“Stunting ini merupakan isu strategis yang penting bukan saja kita di Maluku, tapi secara nasional, karena Presiden telah menganggap ini kebijakan strategis untuk ditindaklanjuti oleh seluruh komponen bangsa, termasuk Pemerintah Daerah pada berbagai tingkatan. Olehnya itu, dalam berbagai kesempatan ini saya katakan, bahwa pencegahan dan penurunan stunting fokus pada pembinaan keluarga, karena keluarga yang dapat membantu kita turunkan angka stunting,” terangnya.
Di Kota Ambon pada 2021, lanjut Wattimena, angka prevelensi stunting masih tinggi yakni, 21, 8 persen, sehingga di 2022 Pemkot Ambon telah menetapkan 38 desa/negeri dan kelurahan sebagai lokus stunting.
Tak sampai disitu, komitmen Pemkot Ambon dalam melakukan percepatan penurunan angka stunting, menurut Wattimena, juga dilakukan dengan, holistik, integrarif, tematik, dan spasial, serta mengedepankan kualitas pelaksanaan melalui koordinasi, sinergitas, dan sinkronisasi antara desa/negeri dan kelurahan.
“Setelah dilakukan verifikasi terhadap 13.122 anak, ada 600 anak stunting dengan prevalensi 6,4 persen, dan upaya yang dilakukan pemkot membuahkan hasil, karena kini hanya 510 anak penderita stunting di Kota Ambon,” ujarnya.
Wattimena mengaku, upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kota Ambon tidak lepas dari dukungan semua pihak, termasuk dari Duta Parenting Maluku, Widya Pratiwi Murad.
Sementara itu, Duta Parenting Maluku, Widya Pratiwi Murad mengaku, kemiskinan merupakan salah satu faktor penyebab stunting.
Oleh sebab itu, melalui Bimtek Penguatan Kelurga Stunting melalui pemberdayaan ekonomi adalah, salah satu upaya yang dilakukan dalam penurunan stunting.
“Mengapa ada stunting, salah satu penyebab yaitu karena faktor ekonomi, dimana banyak keluarga miskin yang mempunyai anak stunting,” tandas Widya.