TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dapat mengalokasikan dana dari APBN untuk pengadaan obat fomepizole yang diimpor dari sejumlah negara. Hal itu guna memenuhi kebutuhan obat penawar tersebut di tanah air, sebagai realisasi dari rekomendasi WHO.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim bahwa obat fomepizole memiliki tingkat keberhasilan nyaris sempurna untuk mengobati sakit gagal ginjal akut yang diakibatkan oleh keracunan EG/DEG. Respon Ketua MPR RI:
“Meminta pemerintah dalam hal ini Kemenkes mengalokasikan dana dari APBN untuk pengadaan obat fomepizole yang diimpor dari sejumlah negara guna memenuhi kebutuhan obat penawar tersebut,” kata Bamsoet sapaan akrabnya kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (4/11/2022).
“Obat fomepizole memiliki tingkat efektivitas tinggi diatas 90 persen untuk pasien gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injuries (AKI). Sehingga penderita AKI mempunyai harapan sembuh dan dapat meredam kekhawatiran masyarakat akan tingginya kasus gagal ginjal akut di tanah air,” lanjut dia.
Ia juga meminta Kemenkes, IDAI, bersama Dinas Kesehatan Daerah untuk melaporkan penderita AKI di daerahnya sebagai database bagi pemerintah terhadap pasien yang teridentifikasi terkena gagal ginjal akut. Agar dalam pendistribusian obat fomepizole dapat dilakukan secara merata ke seluruh rumah sakit yang memiliki pasien dengan gejala gagal ginjal akut.
“Meminta komitmen pemerintah untuk terus menyiapkan pengadaan obat penawar atau antidotum yaitu fomepizole yang akan diberikan secara gratis kepada pasien gagal ginjal akut melalui skema kerja sama dengan sejumlah negara,” ujar dia.
Untuk itu, menurutnya Kemenkes perlu membangun kerjasama dengan para pakar dan PT Farmasi yang concern terhadap kasus gagal ginjal akut ini, sehingga diharapkan penanganan juga pengobatan untuk pasien gagal ginjal akut dapat segera teratasi.