TEROPONGNEWS.COM, JAYAPURA – Penyebab Kematian aktivis Papua, Filep Yacob Samuel Karma adalah murni kecelakaan saat melakukan aktifitas menyelam di perairan Pantai Base-G, Kota Jayapura, Papua.
Demikian diungkapkan anak kandung korban, Andrefina Karma saat memberikan keterangan pers kepada para pewarta di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Jayapura, Selasa (1/11).
Andrefina mengaku telah mengikuti proses visum et repertum atau pemeriksaan luar jenasah ayahnya. Dan hasilnya menunjukan bahwa kematian korban disebabkan tenggelam saat menyelam.
“Teman-teman yang mengetahui bapak sebagai tokoh politik Papua, saya sedih sekali karena bapak sudah meninggalkan kita semua,”ucap Andrefina bernada sedih.
“Saya sudah ikut dalam visum luar. Berdasarkan visum luar, jelas bahwa bapak meninggal karena tenggelam sehingga terdampar di Pantai Base G,”sambung anak kedua dari Filep Karma ini.
Andrefina mengungkapkan bahwa ayahnya pergi meninggalkan rumah untuk menyelam pada Minggu 30 Oktober 2022. Ada kesaksian dari keluarga yang bertemu korban pada Minggu pagi.
“Mereka (saksi dan korban) berenang bersama-sama, namun saat pulang bapak tidak ikut pulang karena mampir di keluarga. Mau berenang waktu pagi tapi air laut pasang (naik), jadi tunggu sampai turun, keluarga pulang tanpa bapak,”urai Andrefina.
Andrefina menerima telepon pada Selasa pagi untuk segera datang ke Pantai Base-G. Setibanya, ia sangat terpukul saat melihat jenasah ayahnya tergeletak tak bernyawa di tepi pantai. Atas kejadian itu, ia meminta seluruh masyarakat Papua untuk merelakan kepergian sang ayah.
Pihak keluarga, lanjut Andrefina, mengharapkan yang terbaik dan tidak ada isu ataupun hoaks yang beredar perihal kematian Filep Karma. Ia juga berharap tidak ada aksi protes yang berlebihan atas peristiwa itu.
“Saya mohon ke teman-teman untuk sampaikan ke teman-teman lain, tidak perlu ada kekerasan, isu demo atau segala macam, atau pun kumpul massa,”harapnya sembari mengajak semua pihak untuk mendoakan kepergian sang aktivis.