Scroll untuk baca artikel
Example 525x600
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Aplikasi Mapbiomas Bantu Pemprov Pantau Tutupan Lahan di Papua

×

Aplikasi Mapbiomas Bantu Pemprov Pantau Tutupan Lahan di Papua

Sebarkan artikel ini
Penyerahan peta tutupan lahan oleh Jerat Papua, Auriga dan Mnukwar. Foto-Ist/TN
Example 468x60

TEROPONGNEWS.COM, JAYAPURA – Penggunaan aplikasi Mapbiomas Indonesia sangat membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dalam melakukan pemantauan tutupan Lahan di Papua.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Jan Jaap Ormuseray mengakui pengenalan Aplikasi Mapbiomas Indonesia yang di perkenalkan oleh Jerat Papua, Yayasan AURIGA Nusantara, dan Mnukwar Papua Barat sangat membantu pemprov setempat, dalam hal ini Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup dalam melakukan pemantauan tutupan lahan di Papua yang dinilai sebagai kawasan atau provinsi dengan luasan hutan terbesar di Indonesia, bahkan dunia.

Example 300x600

“Terima kasih kepada Jerat dan teman-teman yang sudah memperkenalkan aplikasi Mapbiomas, sehingga membantu kita, untuk bagaimana bisa mengetahui adanya pembukaan pada tutupan lahan hutan di Provinsi Papua,“ ungkap Jan Jaap Ormuseray kepada wartawan, di Jayapura, Selasa (5/4/2022).

Menurutnya, Pemprov Papua dalam hal ini Dinas Kehutanan kesulitan untuk melakukan pengawasan, terhadap adanya pembukaan lahan baru.

“Dengan adanya pengenalan aplikasi ini, maka kedepan mempermudah pekerjaan DLHK di lapangan,“ ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Eksekutif JERAT) Papua, Septer Manufandu mengatakan, apa yang diperkenalkan oleh Yayasan Auriga Nusantara telah di lakukan di seluruh Nusantara, baik di Pulau Kalimantan, Jawa, Sumatera maupun Sulawesi, sehingga ini merupakan pola baru yang dikembangkan di Indonesia, yang sebelumnya dikembangkan di Brazil, untuk pemantauan dan tutupan tata guna lahan.

“Ini baru juga di ujicobakan di Indonesia dan pada saat ini kita mau perkenalkan di Papua dan Papua Barat,“ ujar Septer Manufandu.

Pimpinan Yayasan Auriga Nusantara, Timer Manurung mengatakan, aplikasi Mapbiomas pertama kali dikembangkan di Brazil. Sementara di Indonesia dikembangkan oleh KPK.

“Kami meyakini dengan data yang cepat kredibel terbuka akan membuat kebijakan tata kelola lebih baik,“ Imbuh Timer

“Intinya platfon ini adalah menghasilkan ada sepuluh kelas tutupan lahan. Ada hutan alam, mangrove, hutan tanaman tumbuhan non hutan, sawit pertanian lainnya, tambang, dan juga pemukiman Infrastruktur lalu tambah dan tubuh air,“ tandas dia.

Example 300250
Example 120x600