TEROPONGNEWS.COM, SORONG- Upaya mendukung program konversi BBM ke LPG yang dicanangkan pemerintah sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional, PT.Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading Regional Papua Maluku, mendorong operasional pembangunan Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji (SPPBE) di kabupaten Sorong Papua Barat.
“Di Ambon Maluku kami telah mendorong pembangunan SPPBE bekerjasama dengan pihak swasta, kemudian di Jayapura Papua juga sudah dibangun,” ujar Manager Communication Relation & CSR Pertamina Regional Papua Maluku Edi Mangun, saat silahturahmi bersama awak media di kota Sorong, Jumat (18/2/2022).
Dikatakan, untuk Papua Barat rencananya akan dibangun SPPBE di area Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arar kabupaten Sorong bekerjasama dengan PT.Malamoi Olom Wobok, BUMD milik Pemkab Sorong.
“Khusus untuk Sorong, akhir tahun 2021 lalu sudah dilakukan peletakan batu pertama di Kawasan Ekonomi Khusus Arar, bekerjasama dengan PT.Malamoi Olom Wobok, BUMD milik Pemkab Sorong,” terangnya.
Menurut Edi Mangun, Pertamina berharap progres pembangunan SPPBE di kabupaten Sorong dapat dipercepat.
“Alasannya karena pada Maret 2022 mendatang di Maluku sudah mulai dibottling (pembotolan) sementara wilayah Papua di Jayapura direncanakan selesai lebaran, dimana semua itu diambil dari Ambon. Artinya hal ini akan berguna bagi masyarakat. Mengapa ? karena kemudian harga LPG yang tadinya sekitar Rp300 ribu, bisa turun sampai seperduadari harga tersebut,” tegasnya.
Dijelaskan, alasan Pertamina mendorong percepatan pembangunan SPPBE di Sorong Papua Barat, adalah menekan harga pasar dari harga yang semula mahal karena dipasok dari Surabaya, menjadi murah karena LPGnya dipasok atau dibottling di daerah lokal.
“Kalau dua daerah Papua dan Maluku LPGnya dipasok atau dibottling di lokal, tidak seperti sekarang dipasok dari Surabaya, sudah barang tentu harga LPG di sana akan lebih murah dari harganya yang ada sekarang. Jika Papua Barat yang nantinya dibangun di Sorong dipastikan masyarakat akan terbantu dengan turunnya harga LPG,” jelasnya.
Edi Mangun mengatakan, jika Pertamina sangat berharap SPPBE yang dibangun di area KEK Arar dapat berjalan dengan lancar, sehingga dengan waktu yang tidak terlalu lama, wilayah Papua Barat juga akan menikmati harga LPG yang lebih murah sama seperti Papua dan Maluku.