TEROPONGNEWS.COM, SORONG – 1 (satu) orang Anak Buah Kapal (ABK) MV. JPO Aquarius berbendera Portugal bernama Noelyn Parohinog Precioso mengalami kecelakaan kerja.
Warga Negara Asing (WNA) Filipina itu dievakuasi saat kapal lego jangkar di perairan Pulau Raam, kemudian dilanjutkan evakuasi menggunakan KM. SAR Baladewa, Minggu (21/11/2021). Evakuasi tersebut dipimpin oleh dipimpin oleh Kadiskes Lantamal XIV Letkol Laut (K) Made Supriyana.
Setelah KM. SAR Baladewa sandar di Dermaga Perikanan, korban kemudian dibawa ke RSAL dr. Oetojo Kota Sorong dengan menggunakan Mobil Ambulance.
ABK Kapal MV. JPO Aquarius tersebut mengalami kecelakaan kerja di ruang mesin, yang menyebabkan jari kelingking tangan kirinya nyaris putus. Saat ini korban telah ditangani secara Medis di RSAL dr. Oetojo Kota Sorong.
“Kapal asing itu kebetulan dari Australia menuju ke Cina, dan memang kalau dalam peristiwa demikian dikatakan sebagai Force majeure dalam arti ada keadaan kedaruratan itu bisa kita layani untuk masuk sementara, menurunkan pasien untuk mendapatkan pertolongan pertama. Setelah itu tentunya pasti akan melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan tujuan, jelas Wadan Lantamal XIV, Kolonel Laut (P) Yohanis Yulius Tamoni, Minggu (21/11/2021).
Dijelaskan Wadan Lantamal XIV, setelah kapal MV. JPO Aquarius diizinkan untuk lego jangkar di perairan Sorong, pihaknya langsung melakukan evakuasi terhadap korban lewat laut dan sandar di Dermaga Marina Jety, kemudian dibawa ke darat dan diantar ke RSAL dr. Oetojo Sorong.
Sementara itu, kepala RSAL dr. Oetojo Sorong, Mayor Laut (K) Adventy Nahan, Sp. B. mengatakan bahwa pihak rumah sakit akan mengambil tindakan operasi agar luka pada kelingking korban tidak bertambah infeksi.
“Ujung jari kelingking tangan kirinya itu hampir putus, kemudian beberapa jaringan otot dan pembuluh darah hancur. Jadi yang kita lakukan adalah melakukan pembersihan, karena kejadiannya sudah lebih dari 24 jam jadi ada resiko infeksi di situ. Jadi operasi pertama yang kita lakukan adalah pembersihan luka dulu, membuat lukanya menjadi tidak infeksi. Kemudian yang kedua kita akan coba melakukan operasi plastik untuk membuat jarinya, “jelas dr. Adventy.
Dikatannya dr. Adventy, jari korban tidak akan dipotong alias akan dipertahankan selama jari sisanya masih hidup, sehingga bisa jari tersebut bisa dibentuk.
“Kondisi korban dalam keadaan baik walaupun sudah menunjukkan tanda-tanda infeksi, karena sudah lebih dari 2 hari kejadiannya. Kami sudah mendengar memang dari pihak kapal sudah mencoba ke tenaga kesehatan atau bantuan kesehatan dari instansi lain. Tapi Kemarin kami dengar belum ada satupun yang menangani. Sehingga mereka meminta angkatan laut dalam hal ini rumah sakit, kita siap membantu,”pungkasnya.