Kasus Positif Covid-19 di Kaltim Meningkat, Tempat Tidur di RSUD Penuh

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, SAMARINDA – Kasus positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) beberapa hari belakangan ini mengalami peningkatan. Akibatnya, tempat tidur di sejumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi penuh oleh pasien Covid-19.

Menyikapi hal tersebut, Gubernur Kaltim, Isran Noor mengaku, Pemerintah Provinsi Kaltim telah menerbitkan sejumlah aturan, untuk memperketat kegiatan maupun mobilitas serta pencegahan terjadi penyebaran Covid-19. Namun demikian, apabila masyarakat lalai, maka aturan itu menjadi percuma saja.

“Saat ini tempat tidur untuk pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit di daerah sudah penuh. Semoga masyarakat lainnya tidak ikut masuk. Makanya, bersama-sama waspada menjaga diri,” tegas Isran, lewat siaran persnya yang diterima Teropongnews.com, Senin (5/7/2021).

Selain itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan imunitas tubuh, sehingga selalu dalam kondisi sehat. Dengan begitu, jauh dari tertular virus berbahaya seperti Covid-19.

Sementara itu, hingga Ahad kemarin (4/7), kasus Covid-19 di Kaltim bukannya menurun, malahan semakin melonjak bahkan signifikan kenaikannya.

Berdasarkan rilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona sebanyak 738 kasus, sehingga total menjadi 79.852 kasus.

Kejadian tertinggi diakui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, masih terjadi di Balikpapan mencapai 197 kasus dan Kutai Kartanegara mencapai 183 kasus.

Daerah kasus terbanyak lainya, tambah dia, yakni Samarinda sebanyak 89 kasus, disusul Berau dan Kutai Timur sama yakni sebanyak 78 kasus, Bontang sebanyak 53 kasus, Kutai Barat sebanyak 37 kasus, Paser sebanyak 15 kasus dan Penajam Paser Utara sebanyak 8 kasus, sementara Mahakam Ulu nol kasus.

“Sangat beralasan, jika Pak Gubernur selalu memgingatkan kita semua agar lebih hati-hati dalam beraktifitas, bahkan Beliau meminta selalu mentaati anjuran pemerintah dan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Andi Muhammad Ishak.

Pemerintah lanjutnya, tidak ingin di masa pandemi ini segala aktivitas terhenti. Sangat wajar, jika Pemerintah membuat berbagai kebijakan guna mensiasati kondisi.

Memang dampak wabah corona ini, ujarnya, merambah ke berbagai lini kehidupan, tidak di bidang kesehatan saja, tapi ekonomi dan sosial.

“Maka, ketaatan masyarakat dan semua pihak ikut menentukan efektifnya kebijakan pemerintah dalam menekan penyebaran dan penularan Covid-19,” jelas Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kaltim ini.

Ditambahkannya, pasien sembuh dan selesai isolasi sebanyak 289 kasus, sehingga total manjadi 72.301 kasus. Namun, warga meninggal masih tinggi mencapai 16 kasus, total menjadi 1.883 kasus, masih dirawat 5.668 kasus dan dalam proses 578 kasus.

“Mari kita taati anjuran pemerintah dan perketat protokol kesehatan dalam beraktifitas sehari-hari,” ajaknya.