TEROPONGNEWS.COM, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto menciptakan konsep pendidikan di Kota Makassar, yang beda dari sebelumnya. 9 tahun merdeka belajar dan hibridisasi pendidikan, merupakan dua konsep yang akan diterapkan Danny kedepannya untuk dunia pendidikan.
Hal ini berangkat dari banyaknya anak yang terdata tidak mengenyam pendidikan, dengan keterbatasan daya serapan sekolah yang tersedia.
Meneliti data, ada sebanyak 24 ribu anak yang terancam putus sekolah di tingkat SD, dan 33 ribu tingkat SMP, dikarenakan adanya ketimpangan dan ketidaksesuaian jumlah SMP dan SD yang tersedia.
Saat ini SMP yang tersebar di Kota Makassar sebanyak 55 sekolah. Sementara, SD sebanyak 314 sekolah. Dengan kapasitas untuk SD sebesar 105.504 bangku, SMP sebanyak 47.570 bangku.
“Jadi, konsep kasarnya ini kita buat sekolah yang bisa menampung semua anak-anak yang terancam ini. Kita bisa pakai alam untuk mengajar anak-anak kita. Kita bisa pakai benteng Rotterdam, kita buatkan bangku-bangku yang bisa dibongkar pasang. Kita buatkan juga nanti tambahan kelas di setiap SD dan SMP,” ucap Danny kepada wartawan, di Makassar, Senin (17/5/2021).
Tak hanya itu, konsep ini diyakini akan membuat peserta didik jadi bersemangat dalam belajar dan lebih banyak mengenal hal-hal baru.
“Saya tidak mau main-main. Ini revolusi nomor satu ku untuk pendidikan. Buat sekolah alam belajar di alam, belajar online tiga hari offline tiga hari, ini baru namanya hibridisasi. Apalagi masa pandemi ini kita butuh tempat terbuka,” jelasnya.
Danny berharap, konsep 9 tahun merdeka belajar ini bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan, agar bisa menciptakan generasi-generasi yang bisa meneruskan cita-cita bangsa.
“Kita lihat penyempurnaan konsep ini dari Dinas Pendidikan Minggu ini, dan saya akan launching nanti,” tandas dia.