TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Setelah enam kali mengikuti sekolah restorasi di Rumah Aspirasi H. Sulaeman L. Hamzah Merauke, peserta sekolah restorasi mengalami kemajuan yang cukup signifikan.
Mereka telah menerima materi tentang kepemimpinan, pendidikan politik, kewirausahaan, jurnalistik, publik speaking, teknik loby dan negosiasi.
“Kita melihat ada perubahaan yang luar biasa setelah diberikan pembekalan. Setelah lebaran, kami akan ada kemping restorasi untuk pelatihan langsung sesuai jurusan yang mereka ambil,” terang Anggota DPR Papua, Fauzun Nihayah sekaligus Direktur Rumah Aspirasi H. Sulaeman L. Hamzah, Sabtu (01/05).
Rencananya, kemping restorasi akan dilaksanakan di Taman Nasional Wasur. Kemudian, Rumah Aspirasi akan membuka pendaftaran baru bagi angkatan kedua.
Target yang ingin dicapai di sekolah restorasi adalah bagaimana SDM anak-anak Papua yang sudah tergabung, nantinya akan lebih unggul dibanding yang lain.
Tidak sampai di sini saja, alumni sekolah restorasi akan terus didampingi sampai jadi sukses di bidangnya. Terutama, menjadi agen perubahan di masyarakat atau di daerahnya masing-masing, yaitu Merauke, Mappi, Asmat dan Boven Digoel.
“Intinya, anak-anak yang sudah sekolah restorasi akan berbeda dengan yang lain, karena sudah kita bekali beberapa kemampuan,” pungkas Fauzun yang juga sebagai Kepala Sekolah Restorasi.
Selain menambah wawasan, keberanian peserta diuji di sekolah restorasi. Mereka yang ikut sekolah restorasi ini adalah mereka yang punya kemauan sungguh-sungguh untuk ikut bersama pemerintah membangun daerah.
“Saya sangat yakin, mereka adalah pemimpin di masa depan yang terus kita poles. Kita harapkan ada peminat baru untuk mengikuti sekolah restorasi di tahap berikutnya. Sehingga dari waktu ke waktu, kita bisa melahirkan anak-anak Papua yang cerdas, anak-anak yang mempersiapkan dirinya menjadi pemimpin,” sambung Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi NasDem Dapil Papua, H. Sulaeman L. Hamzah.
Harapannya, anak-anak Papua yang sudah dibina ini akan menjadi motor penggerak dalam mendorong pembangunan yang belum merata terutama di pinggiran hingga ke pelosok.
