TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – Kementerian Perhubungan RI realisasikan subsidi angkutan udara kargo rute Merauke-Oksibil tahun 2021, dengan flight pertama memuat 6 ton beras asal Petani Merauke.
Pembukaan penerbangan perdana perintis kargo Merauke-Oksibil dilaksanakan di Bandara Mopah Merauke, Selasa (26/01/2021). Upaya ini guna menekan disparitas atau perbedaan harga barang kebutuhan pokok di daerah Papua terutama di wilayah Oksibil, Pegunungan Bintang.
“Kondisi geografis di wilayah Oksibil sangat mempengaruhi harga barang di sana dan Pegunungan Bintang pada umumnya. Dalam rangka penurunan disparitas harga, kami menyambut baik program dari Kemnhub melalui subsidi kargo,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pegunungan Bintang, Alferus Sanuari dalam sambutannya.
Disparitas harga menurut Alferus menjadi pergumulan Pemerintah Daerah dan masyarakat di Pegunungan Bintang selama ini, sebab harga jual barang sangatlah tinggi.
Kata dia, dalam kondisi tertentu, terutama saat cuaca buruk tidak ada pesawat masuk, maka otomatis harga akan melonjak naik. Semisal semen per sak bisa mencapai Rp 1.500.000, dan harga beras naik hingga jutaan rupiah.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat di wilayah itu dapat menikmati harga normal dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Untuk itu, pihaknya berharap kerja sama tetap berjalan baik antara kedua Pemda agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari program ini.
Pelaksana Penerbangan Perintis Cargo Merauke-Oksibil PT Trigana Air, Irwan menyampaikan pihaknya siap untuk mendukung program Kemnhub RI.
“Kami tetap berkomitmen untuk melayani masyarakat Papua. Apa yang kami sumbangan dalam rangka memperlancar program dan upaya pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Kabandara Oksibil, Agus Hadi Sudarmanto mengaku Pegunungan Bintang adalah daerah termahal kedua setelah Puncak Jaya, dengan faktor pemicu dari sisi transportasi hanya menggunakan pesawat udara.
Adanya subsidi kargo dari Kemenhub, Trigana Air akan mengangkut bahan pokok tiga kali dalam seminggu ke Oksibil, sehingga pengangkutan dalam sebulan sebanyak 12 kali. Masing-masing flight, mengangkut beras sebanyak 6 ton.
“Subsidi kargo dari Merauke-Oksibil merupakan momen penting, untuk memudahkan penyuplaian bahan pokok dari wilayah selatan,” sambung Kepala Otiritas Bandara Wilayah X Merauke, Sigit Pramono.
Lebih lanjut, akan dilakukan evaluasi secara periodik, apakah terjadi penurunan harga setelah ada perintis kargo. Selain disparitas harga turun, komoditas dari Merauke bisa terserap, dan kesenjangan ekonomi bisa diminimalisirkan.
“Ini sebagai jawaban atas keluhan masyarakat terkait penyerapan beras di Merauke. Yang kita carikan itu,” tutupnya.