TEROPONGNEWS.COM, MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengaku, listrik merupakan salah satu pemicu, agar investor tertarik berinvestasi termasuk tentunya tersedianya listrik bagi masyarakat di pulau maupun daerah terpencil, khususnya di Provinsi Sulsel.
“Ketersediaan listrik sangat penting. Ini untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Termasuk masyarakat pulau dan daerah terpencil. Dan salah satu pemicu, agar investor tertarik berinvestasi,” ungkapnya kepada wartawan, di Makassar, Kamis (24/9).
Ia menyebutkan, telah menyiapkan anggaran untuk tarik kabel bawah laut dalam memenuhi kebutuhan listrik di pulau, yang dimulai dari Pulau Lae-Lae.
“Saya sudah siapkan anggaran untuk tarik kabel bawah laut. Jadi kita akan mulai dari Lae-lae,” ujar Gubernur.
Lebih lanjut Nurdin Abdullah mengaku, Provinsi Sulsel belajar dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, banyak yang ingin berinvestasi, tetapi ketersediaan listrik tidak mencukupi.
“Kita harus belajar dari pengalaman lalu, banyak yang ingin berinvestasi, tetapi ketersediaan listrik tidak mencukupi,” pungkasnya.
Gubernur menambahkan, saat ini kelistrikan yang dikembangkan juga merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan.
“Saat ini listrik yang dikembangkan adalah pembangkit listrik ramah lingkungan,” tandas Gubernur.
Dihubungi terpisah, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulsel, Barat dan Tenggara, Ismail Deu menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Sulsel, atas support dalam pengembangan infrastruktur kelistrikan di sulsel.
“Kita menyampaikan terima kasih atas support Gubernur untuk infrastruktur kelistrikan. Jadi, sudah banyak sekali dibantu oleh Pak Gubernur, sehingga infrastruktur ini berjalan dengan baik dan lancar,” sebutnya.
Ia menjelaskan program kelistrikan untuk di Pulau Lae-Lae akan segera dilakukan, termasuk di Pulau Selayar akan ditambah daya listriknya.
“Pengaliran listrik 24 dengan kabel bawah laut di Pulau Lae-lae akan segera dilakukan. Di Pulau Selayar juga akan akan ditambah daya listriknya dengan energi baru terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Demikian juga mengenai pembangunan jaringan kelistrikan di daerah CPI dan Kawasan Industri Makassar (KIMA) serta PLTB (bayu) di Jeneponto,” jelasnya.
Ismail Deu lebih jauh mengaku, selama pandemi Covid-19, pertumbuhan penggunaan listrik tumbuh positif, berbeda dengan dengan beberapa daerah lain yang tumbuh negatif.
“Kami saat ini tumbuh 3,7 persen kelistrikannya. Ini juga karena tidak lain karena program Pak Gubernur, ekonomi di Sulsel tetap jalan,” pungkasnya.