Manokwari,TN– Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan mengajak masyarakat Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) untuk mendukung kerja gugus tugas (Gustu) penanggulangan penyebaran corona virus disease 2019 (COVID-19) Provinsi Papua Barat dan juga daerah tersebut.
“Saya mengajak Pak Bupati sebagai gugus tugas Kabupaten Pegaf bersama masyarakat kita semua mari kita selalu komunikasi dan koordinasi punya tekad komitmen yang sama dalam melakukan upaya-upaya untuk pencegahan penanganan dan juga menobati para pasien yang sudah terpapar COVID-19 “ kata Gubernur dalam sambutannya saat menyerahkan 3.396 paket bahan pokok secara simbolis kepada Masyarakat di Anggi, Kabupaten Pegat, Jumat (15/5).
Lanjut Dominggus Mandacan, bahwa jika ada yang terpapar corona maka sudah menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah daerah dan juga masyarakat untuk membantu dia untuk diobati.
Kepala suku besar Arfak ini mengharapkan kepada masyarakatnya untuk ketika ada orang yang positif terpapar COVID-19 berdasarkan hasil swab diuji dalam alat Polymerase Chain Reaction (PCR) laboratorium kesehatan harus dukung, jangan membuat aksi penolakan terhadap tenag medis.
“Artinya diserahkan pasien positif terpapar COVID-19 itu pemerintah dalam hal ini gugus tugas COVID-19 supaya diambil untuk dirawat di Rumah Sakit, jangan sampai kejadian di Manokwari terulang di sini ya, mau ambil pasien ada yang haling-halangi, kalau dia jalan kemana-mana, sebarkan lagi virus itu ke orang lain lagi kita tidak tau” ucap Dominggus.
Gubernur mengatakan, mahasiswa Pegaf yang telah kembali dari kota studi harus membantu gugus tugas COVID-19 untuk bersedia diperiksa atau screning di pusat layanan kesehatan supaya mengetahui status kesehatan mereka.
Jangan menolak diperiksa, karena berpikir kesehatan mereka stabil padahal bisa saja virus corona ini sudah menyebar dalam tubuhnya, sebab proses penyebaran COVID-19 butuh waktu yang lama.
“Jadi semua orang yang datang dari luar Pegaf, baik orang baru atau sudah lama di Pegaf wajib harus diperiksa kesehatannya melalui repid tes, saya dengar adik-adik atau anak-anak kita yang pulang kampung tidak mau diperiksa,..? tidak boleh seperti begitu ya, suruh mereka periksa kemudian yang baru datang harus karantina mandiri 14 hari dipisahkan dari keluarganya dalam pantauan tenaga medis, ketika diperiksa positif maka boleh diijinkan pulang ” tandas Dominggus.
Orang nomor satu di Papua Barat ini memberikan warning kepada masyarakat Pegaf agar selalu waspada karena virus corona itu selalu cepat berkembang dengan hitungan detik pada daerah yang dingin dan lembab.
Masyarakat diminta untuk patuhi himbauan dari pemerintah melalui gugus tugas maupun stakeholder lainnya seperti protokoler kesehatan maka dijamin aman menghadapi virus corona ini.