Makassar, TN – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menegaskan, anjoknya harga jagung di tingkat petani dari Rp 3.150 menjadi Rp 1.500, karena adanya permasalahan ditingkat pengumpul dan pedagang yang mempermainkan harga jagung para petani.
“Saya sudah mendapatkan informasi dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, bahwa harga masih Rp 3.150, dan tidak ada perubahan harga, sehingga permasalahan ada ditingkat pengumpul,” ungkap Nurdin Abdullah kepada wartawan, di Makassar, Jumat (1/5).
Dia menyebutkan, telah meminta agar pihak terkait melakukan reaktualisasi soal harga jagung ditingkat petani.
“Jagung ini ada permainan ditingkat pedagang atau pengumpul, makanya saya minta pihak terkait melakukan reaktualisasi soal harga jagung ditingkat petani, bahkan akan kita ambil alih, apabila keadaan seperti ini terus berlanjut,” sebut Nurdin.
Nurdin Abdullah menambahkan, masalah serupa biasa sering terjadi dari tahun-ketahun, disaat petani melakukan panen harga justru anjlok.
“Saya tidak mau para petani terus merugi, makanya saya yakin kita akan ambil alih. Karena ketika panen raya harganya pada jatuh, sehingga mereka tidak merasakan keuntungan yang baik,” kata Gubernur kesal.