Ambon, TN – Pasien yang positif terpapar Virus Corona (Covid-19) di Provinsi Maluku semakin hari semakin bertambah. Data terbaru yang dilansir Gugus Tugas (Gustu) Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Senin (14/4) menyebutkan, jumlah yang terkonfirmasi positif virus corona di Maluku menjadi 14 orang. Padahal, pada Sabtu (11/4) jumlah pasien yang positif sebanyak 12 orang.
Kenaikan jumlah pasien yang positif terpapar Covid-19 ini, lantaran Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Gubernur, Murad Ismail yang dinilai tidak tegas, untuk menutup sementara jalur masuk ke Maluku lewat Kota Ambon.
Tidak ditutup sementaranya jalur laut dan udara, ditenggarai sebagai salah satu penyebab melonjaknya jumlah pasien positif Covid-19 di Maluku.
“Bagi DPRD, Pemprov Maluku tidak tegas. Dari awal, DPRD sudah mendesak Gubernur untuk menjalan rekomendasi terkait pencegahan dan penanganan Covid-19. Nah, rekomendasi sudah dikeluarkan, tapi persoalannya, rekomendasi itu tidak dijalankan. Harus diakui, semua itu merupakan kewenangan Pemprov Maluku,” tegas Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Abdullah Asis Sangkala kepada Teropongnews.com, via seluler, Senin (13/4).
Menurutnya, banyak pihak yang sudah mendesak, agar adanya penutupan sementara Pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Internasional Pattimura. Tetapi kendalanya, Gubernur masih terus memikirkan cara yang lain.
Jika tidak ingin angka pasien yang positif Covid-19 terus bertambah, maka perlu langkah yang serius dari pemerintah daerah. Pasalnya, ribuan orang belakangan ini masuk ke Maluku melalui jalur laut, dan ini sangat berbahaya, dan mengancam daerah ini.
“Pertanyaannya kemudian, apakah Pemprov Maluku dalam hal ini Gubernur berani untuk mengambil langkah itu (tutup pintu masuk) ataukah tidak? Langkah koordinasi dengan Pemerintah Pusat (Pempus) harus segera dilakukan,” tandas dia.